Nilai Presiden Putin Kalah Total Perang Informasi di Ukraina, Kepala Intelijen Inggris: Kita Tidak Boleh Meremehkan
JAKARTA - Kepala Markas Besar Komunikasi Pemerintah (GCHQ) Inggris Jeremy Fleming mengatakan, Rusia gagal menguasai dunia maya melawan Ukraina, hampir enam bulan setelah menginvasi negara itu.
Dalam tulisannya di The Economist, kepala intelijen Fleming menulis, kedua negara telah menggunakan kemampuan siber dalam perang yang berlangsung saat ini.
"Sejauh ini, Presiden Putin telah kalah total dalam perang informasi di Ukraina dan di Barat. Meskipun itu patut dirayakan, kita tidak boleh meremehkan bagaimana disinformasi Rusia terjadi di tempat lain di dunia," tulis Fleming, melansir Reuters 19 Agustus.
"Sama seperti invasi daratnya, rencana online awal Rusia tampaknya gagal. Penggunaan alat siber ofensif negara itu tidak bertanggung jawab dan tidak pandang bulu," sambung Fleming.
Lebih jauh, Fleming mengatakan Rusia telah menyebarkan malware WhisperGate, untuk menghancurkan dan merusak sistem Pemerintah Ukraina.
Dia juga mengatakan, Rusia telah menggunakan pedoman yang sama sebelumnya di Suriah dan Balkan, mengatakan disinformasi online adalah bagian utama dari strategi Rusia.
Namun, GCHQ telah mampu mencegat dan memberikan peringatan tepat waktu, sebut Fleming.
Baca juga:
- Kasus Cacar Monyet Tembus 13.500, Pemerintah AS Tambah Pasokan Vaksin Sebanyak 1,8 Juta Dosis
- Lagi, Ledakan Guncang Daerah Sekitar Pangkalan Udara Militer Rusia di Krimea: Pejabat Bilang Tidak Ada Kerusakan
- Tersangka Penikaman Salman Rushdie Mengaku Tidak Bersalah Atas Tuduhan Percobaan Pembunuhan
- Tolak Rencana Korea Selatan, Adik Kim Jong-un: Barter Kerja Sama Ekonomi dengan Nuklir Kehormatan Kita Adalah Mimpi Besar
Tanpa merinci lebih jauh, Fleming menambahkan Pasukan Siber Nasional Inggris dapat menanggapi Rusia, dengan mengerahkan unit militer Inggris yang menggunakan perangkat siber ofensif.