Demi Pulangkan Warganya, Iran Isyaratkan Pertukaran Tahanan dengan Amerika Serikat

JAKARTA - Iran memberi isyarat kesiapannya untuk melakukan pertukaran tahanan dengan Amerika Serikat, saat Barat memeriksa tanggapan tertulis Teheran mengenai 'draft akhir' untuk menghidupkan kembali Kesepakatan Nuklir 2015.

Outlet berita terkait negara Fars mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh melaporkan, Teheran siap melakukan pertukaran tahanan dengan Washington.

"Kami siap untuk implementasi perjanjian, sehingga warga Iran yang tidak bersalah yang dipenjara di Amerika Serikat dapat dibebaskan, segera dikembalikan ke pelukan keluarga mereka," kata juru bicara seperti mengutip The National News dari Fars 18 Agustus.

Pernyataan itu muncul ketika Uni Eropa dan AS mempelajari tanggapan tertulis Iran, terhadap apa yang disebut 'draf akhir' dari perjanjian baru, untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015.

Beberapa masalah luar biasa tetap ada, salah satu penasihat senior perunding Iran mengatakan pada Hari Rabu.

Perjanjian yang dibuat pada tahun 2015 memungkinkan inspektur nuklir PBB masuk ke situs nuklir Iran, dengan imbalan Washington mencabut sanksi perdagangan yang ketat.

Tetapi, Iran mengeluh bahwa investasi asing lambat untuk kembali setelah 2015, meskipun ada kesepakatan. Analis mengatakan itu sebagian karena sanksi yang masih berlaku pada Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC).

IRGC menjalankan jaringan perusahaan di Iran. Sementara, beberapa investor asing tidak yakin dengan risiko pelanggaran sanksi yang tidak disengaja terhadap pasukan tersebut, yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Pemerintah AS di bawah Donald Trump, berlanjut hingga saat ini.

Para pengkritik rezim Iran mengklaim, Teheran menahan orang-orang sebagai 'sandera' untuk mendapatkan pengaruh dalam pembicaraan nuklir. Iran disebut memenjarakan sejumlah warga negara ganda, seringkali atas tuduhan spionase yang dibuat-buat.