Buka Suara Soal Rencana Kenaikan Harga BBM, Menko Airlangga: Masih Dikaji, Lihat Efek yang Akan Timbul
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara terkait rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Airlangga mengakui jika saat ini pihaknya tengah mengkaji kebijakan harga BBM beserta efek yang akan ditimbulkan jika nantinya pemerintah resmi menaikkan harga.
"Pemerintah sekarang melakukan review terkait kebutuhan akibat kenaikan BBM baik dari segi volume maupun dari segi kebijakan selanjutnya," ujarnya dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2023 di Jakarta, Selasa, 16 Agustus.
Salah satu hal yang dibahas adalah kemungkinan peningkatan inflasi yang terdongkrak oleh kebijakan menaikkan harga BBM serta dampaknya pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sebelumnya, hal yang sama juga diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif yang menyebut saat ini pemerintah tengah membahas rencana penaikan harga bahan bakar minyak jenis Pertalite sebagai respons atas tingginya harga minyak mentah dunia. Arifin menyebut, rencana tersebut sudah dalam pembahasan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Harga Pertalite lagi dibahas masih dikoordinasikan dengan Pak Airlangga ," ujar Arifin kepada media, Selasa 16 Agustus.
Baca juga:
- DPR Pastikan Tak Ada Ruang Penambahan Subsidi Energi, Pemerintah Disarankan Naikkan Harga BBM
- Siap-siap! Menteri ESDM Sedang Bahas Rencana Penaikan Harga Pertalite
- Gembar-gembor Harga BBM Naik, Ketua DPR Puan Maharani Sebut Belum Ada Pengajuan Resmi dari Pemerintah
- Pastikan Pasokan BBM Aman di Bengkulu, Pertamina Patra Niaga Regional: Harus Tepat Sasaran
Untuk informasi, hingga Juli 2022, konsumsi Pertalite telah menembus angka 16,8 juta kilo liter atau setara dengan 73,04 persen dari total kuota yang ditetapkan sebesar 23 juta kilo liter. Angka konsumsi yang tinggi itu membuat kuota Pertalite hanya tersisa 6,2 juta kilo liter.
Sementara itu pemerintah telah menganggarkan subsidi sebesar Rp502 triliun untuk sepanjang tahun ini. Akan tetapi, penggunaan BBM bersubsidi hingga pertengahan Agustus sudah hampir mencapai kuota untuk keseluruhan periode 2022. Pemerintah juga sudah beberapa kali memberikan sinyal akan menaikkan harga BBM.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meminta masyarakat bersiap-siap jika nantinya pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Tidak jauh berbeda dengan Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso yang menyatakan pemerintah tengah menggodok harga yang paling ideal bagi masyarakat apabila kebijakan peningkatan benar-benar dilakukan. Walau begitu, Susi enggan merinci jenis BBM apa yang bakal mengalami perubahan nilai jual tersebut.