Hadirkan Suasana Membaca yang Tenang dan Nyaman dengan Berkunjung ke 6 Perpustakaan Terindah di Dunia

JAKARTA - Tidak hanya menyajikan ribuan buku yang dapat memperluas dan mengembangkan pengetahuan. Deretan perpustakaan terbaik di dunia ini juga menampilkan arsitektur yang megah dan indah serta menyimpan beragam sejarah tersendiri dari tempat tersebut. Selain itu, di dalamnya juga biasanya terdapat ruang pertemuan yang mempertemukan orang-orang hebat yang saling bertukar ide dan gagasan yang menarik. Berikut ini adalah deretan perpustakaan terindah di dunia, melansir Veranda, Jumat 12 Agustus.

Admont Abbey Library, Austria

Admont Abbey Library (Unsplash)

Sebagai bagian dari salah satu biara tertua dan terbesar di Austria, Perpustakaan Biara Admont memamerkan karya seni bergaya Barok yang memukau dan memiliki koleksi sebanyak 70.000 buku. Dikembangkan oleh arsitek Joseph Hueber pada tahun 1776, interior aula perpustakaan didominasi warna emas dan putih. Dengan tujuh kubah dan ukiran kayu kapur yang rumit di seluruh bagiannya. 

Karya seni yang menakjubkan di bagian langit-langit merupakan hasil goresan tangan pelukis handal Bartolomeo Altomonte. Yang menceritakan fase pengetahuan manusia dan kisah “Four Last Things” karya Joseph Stammel.

Royal Portuguese Cabinet of Reading, Rio de Janeiro Brazil

Perpustakaan ini memiliki koleksi sastra Portugis terbesar dan paling berharga di luar Portugal dengan hampir 400.000 manuskrip langka, karya tunggal, dan bukti unik yang menghiasi rak. Trio imigran Portugis awalnya mendirikan perpustakaan pada tahun 1822 untuk membawa tradisi sastra dan karya agung ke Brasil yang baru merdeka. 

Pada tahun 1887, perpustakaan Royal Portuguese Cabinet dibuka untuk umum dengan bangunan tiga lantai dan sebuah altar yang terbuat dari emas, karya seorang pandai emas António Maria Ribeiro.

Stuttgart City Library di Stuttgart, Jerman

Perpustakaan Sturttgart(Veranda.Com)

Ketika Anda berkunjung ke sini, mata Anda akan dimanjakan dengan pemandangan putih berkilau dengan detail garis tajam yang menciptakan suasana yang indah dan santai. Perpustakaan Kota Stuttgart ini terinspirasi dari desain Pantheon di Roma. 

Yi Architects yang berbasis di Jerman mengambil pendekatan minimalis untuk merancang perpustakaan sembilan lantai dengan ruang baca multi-lantai terbuka yang berbentuk seperti piramida terbalik. Satu-satunya warna di dalam bangunan kubus ini berasal dari ribuan buku yang berjajar di rak.

The Morgan Library & Museum in New York, Amerika Serikat

Membentang di tiga gedung di Madison Avenue, The Morgan Library & Museum menyimpan koleksi pribadi milik pendana bankir, J.P. Morgan. Rak buku terbuat dari kayu circassian walnut yang menghiasi ruangan. Ada juga ornamen-ornamen emas dan perunggu. Manuskrip asli Sir Walter Scott dan de Balzac ditempatkan di tengah ruangan.

Di balik rak buku terdapat dua tangga rahasia untuk menuju ke balkon atas yang menawarkan pemandangan langit-langit ruangan berupa lukisan dinding karya H. Siddons Mowbray. Galeri landmark New York City juga menampilkan gambar dari seniman terkenal seperti Michelangelo, Leonardo da Vinci, dan Pablo Picasso.

Tama Art University Library di Tokyo, Jepang

Perpustakaan Tama Art(Veranda.Com)

Perpustakaan ini menampilkan bangunan minimalis nan mempesona. Lengkungan beton Perpustakaan Universitas Seni Tama di Tokyo ini menambah keindahan ruang berkubah kuno yang tampak seperti gudang anggur dan perpustakaan bertingkat. Di tahun 2007 arsitek Toyo Ito menyelesaikan struktur bangunan yang ramping dengan maksud agar detail melengkung dapat disesuaikan dengan lanskap luar yang miring. Lantai pertama memiliki ruang galeri terbuka untuk berbagai pameran seni dan di lantai dua terdapat hampir 100.000 buku.

Perpustakaan Umum Beitou di Taipei, Taiwan

Perpustakaan Umum Beitou(Veranda.Com)

Membaca menjadi jauh lebih menyenangkan dengan desain ekologis Perpustakaan Umum Beitou di Taiwan. Atap miring yang terbuat dari kayu berfungsi menampung air hujan yang disimpan untuk digunakan di dalam toilet. Struktur bangunan bergaya Prancis dengan banyak jendela kaca sehingga cahaya alami mudah masuk dan mengurangi konsumsi listrik. Lengkap dengan balkon yang menghadap ke sebuah taman bunga besar, mengunjungi Perpustakaan Umum Beitou membuat Anda seolah-olah masuk ke dalam rumah pohon sastra.