Bupati Pemalang Kena OTT KPK, Waketum Gerindra: Bukan Kader, Gak Ngerti Urusannya
JAKARTA - Bupati Pemalang Mukti Agung terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis, 11 Agustus kemarin.
Operasi senyap ini diduga berkaitan dengan dugaan jual beli jabatan serta suap pengadaan barang dan jasa.
Diketahui, Bupati Pemalang tersebut diusung oleh PPP dan Gerindra pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
Menanggapi kabar tersebut, Waketum Partai Gerindra Habiburokhman mengaku terkejut sebab OTT dilakukan di sekitar Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
"Saya kaget juga, katanya di gerbang belakang DPR," ujar Habiburokhman saat ditemui disela acara Rapimnas Gerindra di SICC, Bogor, Jawa Barat.
Habiburokhman mengaku tak tahu menahu terkait dugaan korupsi apa yang melibatkan Bupati Pemalang itu. Meski pada Pilkada lalu didukung oleh Gerindra. Menurutnya, Mukti Agung bukan kader Gerindra.
"Wah enggak ngerti juga kalau itu. Usung mengusung kan kemaren. Bukan kader kita juga kan," kata Habiburokhman.
"Enggak ngerti juga kita urusannya apa," imbuhnya.
Baca juga:
- Terjaring OTT KPK, Bupati Pemalang Mukti Agung Hanya Punya Kekayaan Rp1,23 Miliar
- KPK Pastikan OTT Bupati Pemalang Mukti Agung Terkait Dugaan Kasus Jual Beli Jabatan dan Suap Pengadaan Proyek
- Selain Bupati Pemalang Mukti Agung, 22 Orang Lainnya Ikut Dibawa ke Gedung KPK Saat OTT
- OTT Bupati Pemalang Mukti Agung Diduga Terkait Pemberian Suap