KPK OTT Bupati Pemalang Mukti Agung, Total 23 Orang yang Diamankan Sedang Diperiksa
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar operasi tangkap tangan (OTT). Bupati Pemalang, Jawa Tengah Mukti Agung diamankan bersama puluhan orang lainnya.
"KPK mengamankan 23 orang," kata sumber dalam keterangan tertulis, Kamis, 11 Agustus.
Saat ini pemeriksaan terhadap puluhan orang sedang dilaksanakan. "Diperiksa di lantai 2 gedung Merah Putih."
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo oleh KPK menjadi peringatan bagi kepala daerah agar menghentikan semua bentuk tindak pidana korupsi.
"Saya sebenarnya sudah mengingatkan berkali-kali kepada kawan-kawan (kepala daerah di Provinsi Jateng) dan tentu saja saya akan menunggu perkembangan yang ada," tegas Ganjar di Semarang dilansir ANTARA, Kamis, 11 Agustus malam.
Menurut Ganjar, komunikasi dalam upaya memperingatkan para kepala daerah di Provinsi Jateng agar tidak terlibat korupsi sudah dilakukannya secara intens, apalagi Pemprov Jateng sudah lama bekerja sama dengan KPK dalam pencegahan korupsi.
"Saya selalu mengingatkan karena sebenarnya kerja sama kami dengan para penegak hukum, dengan KPK itu sudah terlalu sering," ujarnya.
Baca juga:
- Surat Terbuka Irjen Ferdy Sambo: Minta Maaf Sebar Hoaks yang Picu Polemik Pusaran Kasus Duren Tiga
- 7 Jam Diperiksa, Irjen Ferdy Sambo Berkukuh dengan Alibinya soal Harkat Martabat Keluarga Dilukai yang Bikin Emosinya Memuncak
- Pengakuan Irjen Ferdy Sambo: Marah dan Emosi Dapat Laporan dari Istri soal Tindakan yang Lukai Martabat Keluarga
- Dua Kali Polri Bilang Jaga Perasaan Irjen Ferdy Sambo dan Yosua Saat Menolak Bicara Motif di Balik Pembunuhan Brigadir J
Ganjar mengungkapkan KPK dalam setiap kegiatannya di Jateng tidak hanya melakukan sosialisasi dan edukasi dalam pemberantasan korupsi, namun di dalamnya terselip peringatan-peringatan atau kode yang harus diperhatikan kepala daerah.
Penekanannya, lanjut Ganjar, adalah kontrol diri pada individu tiap kepala daerah.
"Hati-hati ya di Jawa Tengah ada yang umpama jual beli jabatan, ada lho di Jawa Tengah yang main proyek, ada lho yang seperti ini kira-kira yang jahat. Nah pada saat itu kita harus melakukan kontrol diri," katanya.