Jabatan Wakil Ketua Sebulan Kosong Usai Ditinggal Lili Pintauli, KPK: Kalau Lebih Cepat Dikirim Lebih Bagus
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango mengatakan pihaknya masih menunggu siapa sosok yang akan menggantikan Lili Pintauli Siregar.
Hingga saat ini, posisi Lili belum diisi setelah dia mengundurkan diri. Pengunduran diri ini terjadi karena Lili Pintauli diduga melakukan pelanggaran etik setelah menerima akomodasi dan tiket MotoGP Mandalika dari PT Pertamina (Persero).
"Kita tunggu saja," kata Nawawi kepada wartawan di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis, 11 Agustus.
Nawawi mengatakan, siapa sosok pengganti Nawawi akan diputuskan DPR. Nama tersebut nantinya akan diambil dari calon yang sebelumnya sudah ada.
"Kalau kita di tingkat pimpinan kita nunggu saja sifatnya. Kalau mereka kirim cepat (pengganti Lili, red), alhamdulillah. Enggak dikirim cepat juga ya kita masih kerja, kerja saja," tegasnya.
Baca juga:
- Pengakuan Irjen Ferdy Sambo: Marah dan Emosi Dapat Laporan dari Istri soal Tindakan yang Lukai Martabat Keluarga
- Dua Kali Polri Bilang Jaga Perasaan Irjen Ferdy Sambo dan Yosua Saat Menolak Bicara Motif di Balik Pembunuhan Brigadir J
- Irjen Ferdy Sambo Diperiksa Sebagai Tersangka di Mako Brimob, Usut Peran Hingga Perintah ke 31 Personel Polri
- PKB-Gerindra Bakal Deklarasi Koalisi di Sentul Sabtu Pekan Ini
Diberitakan sebelumnya, Lili Pintauli mundur setelah dirinya diduga melanggar etik karena menerima pemberian akomodasi dan tiket MotoGP Mandalika.
Dia mengirimkan surat sejak akhir Juni yang kemudian dibalas Jokowi dengan Keputusan Presiden (Keppres) tentang pemberhentian pimpinan pada Senin, 11 Juli lalu.
Atas pengunduran diri tersebut, Dewan Pengawas KPK kemudian menggugurkan sidang etik yang berjalan. Alasannya, Lili tak lagi menjadi insan KPK.
Sebelumnya, Lili Pintauli dilaporkan ke Dewan Pengawas KPK karena diduga menerima akomodasi dan tiket MotoGP Mandalika dari PT Pertamina (Persero). Dalam melakukan pengusutan, Tumpak dkk telah meminta keterangan dari berbagai pihak termasuk Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati.