Mendag Zulhas Minta Produk Indonesia Harus Serbu Pasar Luar Negeri

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zuklifli Hasan mengaku tak ingin Indonesia hanya menjadi pasar bagi negara lain.

Karena itu, dirinya meminta produk dalam negeri bisa memperluas jaringannya ke pasar internasional.

Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan mengatakan, ada sejumlah perjanjian dagang untuk memuluskannya. Dengan cara itu, bisa meningkatkan ekonomi nasional.

"Sekarang waktunya Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi Indonesia perlu menyerbu pasar-pasar luar negeri dan tollway-nya untuk itu sudah kita buat,” katanya dalam peluncuran TEI ke 37 tahun 2022 secara virtual, Rabu, 10 Agustus.

Kata Zulhas, perjanjian dagang dengan ASEAN dalam waktu dekat akan diresmikan. Dengan perjanjian dagang ini, Indonesia bebas transit perdagangan ke negara-negara ASEAN.

Tollway-nya ada (perjanjian dagang) Asean nanti tanggal 23 kita ketok palu, ratifikasi, kita bebas di Asean mau transit dagang apa saja,” ucapnya.

Kemudian, lanjut Zulhas, ada juga perjanjian ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Emirat Arab.

Hal yang sama juga dijajaki dengan Australia dan Korea Selatan.

Dengan itu, kata Zulhas, biaya masuknya barang produksi Indonesia akan menjadi 0 persen.

Zulhas menekankan, bahwa hal ini berlaku untuk jenis-jenis barang sesuai dengan ketentuan perjanjian.

“Dengan UAE (I-UAE CEPA), bisa tembus pasar Eropa, Timur Tengah, dan Afrika. Afrika itu1 miliar orangnya, dengan UAE kita kerja sama semua apapun yang kita ekspor pajaknya nol. Mau emas, perak, hasil pertanian, hasil industri kreatif, tekstil apa saja jadi sarananya tollway-nya kita buat,” katanya.

Dengan upaya tersebut, kata Zulhas, mampu mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil di 5 persen setiap tahun.

Artinya, dalam 20 tahun ke depan, Indonesia bisa mencapai visinya.

“Kita bisa capai di 2045 Indonesia Maju, kira bisa keluar dari middle income trap. Jika semua serbu pasar internasional, tembus pasar (internasional),” terangnya.