Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meminta pemerintah daerah (Pemda) mengoptimalisasikan subsidi untuk angkutan pangan. Sebab, sektor transportasi dan logistik menjadi komponen terbesar yang mempengaruhi tingginya harga pangan.

Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan mengatakan subsidi biaya angkutan pangan dipandang perlu sebagai solusi untuk menekan inflasi.

“Diminta kepala-kepala daerah memperhatikan ini. Karena yang paling mahal, yang paling tinggi naiknya itu angkutan, makanya kepala daerah bisa mensubsidi angkutan,” ujarnya di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu 10 Agustus.

Kata Zulhas, kepala daerah dapat menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) masing-masing sebagai sumber anggaran untuk memberikan subsidi pada angkutan pangan ini.

Namun terkait dengan mekanismenya, Ketua Umum PAN ini menyerahkan kepada masing-masing-masing kepala daerah untuk merumuskannya.

“(Dananya kan) ada APBD. Ada dana seperti kita cadangan ada ya,” jelasnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa tingkat inflasi di Indonesia pada Juli 2022 adalah sebesar 4,94 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Capaian inflasi tersebut merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2015 dengan catatan 6,25 persen.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan inflasi paling banyak disumbang oleh komponen harga bergejolak sebesar 0,25 persen yang berasal dari komoditas cabai merah, bawang merah, dan cabai rawit.

“Kemudian yang kedua berasal dari komponen harga yang diatur pemerintah sebesar 0,21 persen dari tarif angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, rokok, dan tarif listrik,” ujarnya melalui saluran daring ketika memberikan pemaparan kepada wartawan, Senin, 1 Agustus.

Margo menambahkan, untuk inflasi komponen inti memberikan andil 0,18 persen dengan komoditas ikan segar, mobil, dan sewa rumah.

“Hingga Juli 2022 inflasi inti masih relatif stabil yang mencakup sekitar 700 komoditas,” tuturnya.

Dari 90 kota tersebut, inflasi tertinggi terdapat di Kendari dengan 2,27 persen. Sementara yang terendah ada di Pematang Siantar dan Tanjung dengan 0,04 persen.

VOI mencatat, bukuan inflasi Juli 2022 dengan 4,94 persen adalah yang tertinggi untuk sepanjang tahun ini. Tren peningkatan sudah terjadi sejak Februari yang kala itu berada di level 2,03 persen.

Asal tahu saja, pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama Bank Indonesia awalnya memperkirakan inflasi bisa dijaga dalam kisaran 3 persen plus minus 1 persen untuk periode 2022. Akan tetapi, perkembangan terbaru membuat pemerintah lantas melakukan proyeksi ke atas di tahun ini dengan estimasi bakal menyentuh 4,5 persen.