Tragis! Joki asal Jepang Tewas Setelah Terinjak-injak Kuda di Tengah Balapan
JAKARTA - Cabang olahraga berkuda dirundung duka. Seorang joki asal Jepang meninggal dunia akibat diinjak-injak kuda saat balapan.
Joki bernama Taiki Yanagida itu terinjak-injak kuda setelah terjatuh di tengah lomba. Saat itu, kuda tunggangannya Te Atatu Pash tersandung dan membuat sang joki terjatuh.
Naasnya, helm Yanagida terlepas dalam insiden itu. Sementara kuda dari joki lainnya tidak punya waktu untuk menyingkir.
Atlet berusia 28 tahun itu diberitakan menderita kerusakan otak dan sumsum tulang belakang yang parah akibat insiden itu. Dia lantas mengalami koma.
Media New Zealand Herald melaporkan, punggung Yanagida terluka parah sehingga bahkan jika dia sadar kembali, hampir dipastikan tidak akan pernah bisa berjalan lagi.
Namun, joki yang dijuluki "The Tiger" itu mengembuskan napas terakhirnya. Dia meninggal dunia ditemani sang ibu Kayano dan salah satu dari dua saudara perempuannya di rumah sakit Waikata.
Baca juga:
- Indonesia Juara Umum ASEAN Para Games 2022, Menpora Janji Bangun Pusat Latihan di Karanganyar: Sesuai Arahan Presiden Jokowi
- Heboh Tahlia McGrath yang Positif COVID-19 Perkuat Tim Kriket Australia dalam Perebutan Emas Commonwealth Games, Nama Djokovic Ikut Terseret
- Presiden AS Joe Biden Masih Berusaha Membawa Pulang Pebasket WNBA Brittney Griner, Ini Caranya
- Dikira Ingin Berbuat Tak Senonoh kepada Tunangannya, Conor McGregor Berhasil Membuat Heboh 45,9 Juta Pengikutnya di Medsos
Mantan bintang rugby Selandia Baru, Israel Dagg, termasuk di antara yang pertama memberi penghormatan kepada joki tragis itu. "RIP Taiki Yanagida. Meskipun kami tidak pernah bertemu, itu menyakitkan," tulisnya di Twitter.
Seorang penggemar balap menulis, "Benar-benar menyayat hati mendengar tentang Taiki Yanagida, segera pergi."
Peristiwa ini menjadi pukulan telak untuk sang ibu. Pasalnya, Kayano tak pernah menginginkan sang anak menjadi joki.
Hal ini pernah disampaikan mendiang Yanagida kepada Raceform, dua bulan lalu. "Saya ingin mencoba dan menjadi joki tetapi ibu saya tidak setuju, dia bilang saya harus kuliah dulu.
"Saya menyelesaikan satu tahun di universitas sebelum mengatakan bakal pergi ke Australia untuk berlatih menjadi joki. Sekarang ibu saya bahagia untuk saya, dia tahu saya melakukan apa yang selalu saya inginkan."
"Akan tetapi dia masih mengkhawatirkan saya dan selalu pergi ke kuil untuk berdoa bagi keberuntungan dan keselamatan saya," pungkasnya.