JAKARTA - Tim kriket wanita Australia mendapat kecaman setelah Tahlia McGrath bermain dalam pertandingan perebutan medali emas di Commonwealth Games. Padahal sang pemain sebelumnya dinyatakan positif COVID-19.
Tahlia McGrath yang menjadi bintang tim kriket Australia tampaknya tidak terlalu peduli dengan hasil tes COVID-19 miliknya yang dinyatakan positif. Bahkan tak hanya bermain, dia juga ikut merayakan kemenangan medali emas timnya di Commonwealth Games dengan memeluk rekan-rekannya.
Sebelumnya keputusan untuk memainkan Tahlia McGrath di momen itu mendapat kecaman dari para kritikus mengingat sikap garis keras Australia terhadap toleransi COVID-19. Apalagi sempat ada momen di mana petenis Novak Djokovic dilarang bermain di Australia Terbuka pada Januari lalu karena penolakannya untuk divaksinasi.
Saat tiba di Inggris, para pemain kriket Australia yang telah menjalani tes, tidak lagi diharuskan menjalani isolasi selama tujuh hari. Namun pada Minggu pagi sebelum bertanding di final, McGrath mengalami gejala ringan.
Tes berikutnya kemudian mengkonfirmasi ketakutan terburuknya. Pemain berusia 26 tahun itu dinyatakan positif COVID-19. Meski dinyatakan positif, hasil diskusi dengan manajemen menyebut ia tetap terpilih untuk bermain melawan India pada partai final yang berlangsung di Edgbaston.
Dalam keadaan positif COVID-19, McGrath tetap berkontribusi dengan baik di lapangan. Ia mencetak dua dari empat bola dan melempar serta mengambil tangkapan penting karena memanfaatkan kesempatan untuk mengabaikan pembuka India, Shafali Verma.
Selama tampil McGrath terlihat jelas mengulurkan tangannya dan memperingatkan rekan satu timnya untuk tidak memeluknya. Namun yang mengejutkan itu tidak terjadi ketika timnya menyegel kemenangan 9 putaran, karena McGrath justru terlihat masuk ke kerumunan dan memeluk anggota tim sesuka hati.
Selama perayaan, bowler Australia Megan Schutt mengatakan momen itu bisa dimaklumi. "Jika kita mendapatkan (hasil positif) COVID-19, biarlah," katanya dikutip dari Daily Mail.
Tapi sikap itu tampaknya bertentangan dengan perilaku McGrath sebelumnya, di mana ia menolak berbaris untuk mengumandangkan lagu kebangsaan dan memilih duduk sendiri selama di Australia.
Kebingungan berlanjut saat upacara medali, karena pemain Adelaide Strikers itu terlihat hadir menggunakan masker dan ikut berpose sambil berpegangan dengan Beth Mooney dan Alana King.
Momen ini kemudian mendapat sorotan dari Piers Morgan yang merupakan jurnalis dan tokoh televisi Inggris. Ia mengatakan lewat cuitan Twitternya bahwa kejadian ini tidak adil mengingat bagaimana Djokovic diperlakukan di Australia.
"Mengingat apa yang terjadi dengan Djokovic di Australia, ini adalah keputusan yang sangat buruk dan munafik (untuk memilih McGrath)," kata Morgan.