Banyak Tokoh Datangi Rizieq Shihab, Pengamat: FPI Gerakan Sosial yang Bisa Jadi Opinion Leader
JAKARTA - Sejumlah tokoh telah melaksanakan silaturahmi ke kediaman Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab setelah pulang dari Arab Saudi pada Selasa, 10 November lalu.
Menanggapi hal ini, pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor menilai, Rizieq memang bukanlah bagian dari kelompok politik formal atau partai. Namun, dia menjadi tokoh yang dapat mempengaruhi opini orang lain dan diperkuat oleh pendukungnya.
"Saya melihat dia merupakan gerakan sosial. FPI adalah gerakan sosial yang memang dalam momen tertentu dia bisa menjadi solidarity maker, kemudian menjadi opinion leader," kata Firman saat dihubungi VOI, Kamis, 12 November.
Meski begitu, dia menilai, tidak di semua momen FPI dan Rizieq Shihab bisa menjadi opinion leader. Sebab, hanya ada beberapa momentum di mana mereka berhasil mempengaruhi opini publik dan salah satunya adalah saat Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.
"Kasus Jakarta itu kan terasa karena ya, ada komentar Ahok yang tidak proper, ya. Kemudian itu menjadi entry point bagi FPI tapi secara umum kan momen seperti itu tidak sering," ujarnya.
Meski begitu, Rizieq tetap didekati karena kemampuannya itu. "Kapasitas dia sebagai opinion leader itu bisa membantu satu posisi politik untuk mendongkrak dukungan walaupun belum tentu memenangkan tapi mendogkrak dukungan lumayan," tegasnya.
Baca juga:
- Rizieq Shihab Singgung Rekonsiliasi dengan Pemerintah, Moeldoko: Kita Tidak Ada Masalah, Apa yang Direkonsiliasi
- Menko PMK: Sebagai Tokoh Panutan Rizieq Shihab Mestinya Taat Karantina Mandiri Usai Pulang dari Arab Saudi
- Rizieq Berencana Reuni 212 di Monas, Demokrat: Lebih Baik Buat Kegiatan Bantu Ekonomi Masyarakat
Selain itu, simpatisan yang begitu militan juga menjadi alasan. Karena, Rizieq dianggap mampu mengumpulkan pendukungnya dalam satu komando.
Lebih lanjut, terkait kunjungan sejumlah tokoh ke kediaman Rizieq Shihab, menurut Firman hal ini bukan berkaitan dengan Pemilu 2024 mendatang. Kata dia, kunjungan ini semata-mata dilakukan hanya sebagai bentuk silaturahmi.
"Ini cuma silaturahmi sebagai bentuk solidaritas, simpati bagi orang yang baru kembali dari satu pengasingan, yang kebetulan disebut ada campur tangan negara," ujarnya.
"Yang datang juga rata-rata punya posisi berseberangan dengan pemerintah dan memang Habib Rizieq ini juga bagian dari elemen yang berseberangan dengan pemerintah," imbuh Firman.
Diberitakan sebelumnya, setelah pulang ke Indonesia dari Arab Saudi pada Selasa, 10 November lalu, sejumlah tokoh memang sempat merapat ke kediaman Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat. Mereka yang merapat adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain, Amien Rais, hingga para petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).