Banjir Kritikan Setelah Timnya Kalah 0-4 dari Inggris, Kiper Swiss Hedvig Lindahl: Begitulah Masyarakat Saat Ini
JAKARTA - Penjaga gawang timnas wanita Swiss, Hedvig Lindahl mengaku menerima banyak hujatan setelah semifinal Euro 2022. Momen ini kemudian membuatnya berpikir lebih baik berhenti dari sepak bola dua tahun lalu.
Hedvig Lindahl mengalami malam yang berat di Bramall Lane. Dia kebobolan empat gol saat Swiss bertemu timnas Inggris. Penampilan malam itu membuat penjaga gawang wanita berusia 39 tahun tersebut dihujani kritik.
Padahal ia telah berusaha tampil maksimal menjaga pertahanan timnas Swedia. "Ketika memeriksa ponsel setelah pertandingan, saya mendapat beberapa pesan yang mengatakan betapa buruknya saya," kata Lindahl sebagaimana dilansir dari The Sun.
“Begitulah masyarakat saat ini. Orang tidak tahu bagaimana menjaga perasaan mereka sendiri. Saya tidak setuju dikatakan menjadi yang terburuk. Saya bukan seorang bintang tetapi berada tengah dan ketika sebuah tim kalah seperti yang kami lakukan, semua tertuju pada saya,” lanjutnya.
Lindahl dihujani kritik usai laga karena ia dianggap melakukan blunder saat menghadang tendangan tumit Alessia Russo dan Fran Kirby yang melengkapi kemenangan timnas Inggris. Dia harus menerima banyak omong kosong dari orang-orang yang kecewa dengan kekalahan itu.
Baca juga:
- Blak-blakan Paulo Dybala, Kepergian dari Juventus Bukan karena Masalah Finansial
- Joget Menggemaskan Suporter Cilik Timnas Inggris Viral, Eh Dapat Tiket Gratis Nonton Final Piala Euro Wanita 2022
- Ousmane Dembele yang Sekarang Bikin Pelatih Barcelona Xavi Berbunga-bunga: Dia Berbeda, Spesial
- Cristiano Ronaldo Hanya Jadi "Pemandu Sorak" saat Christian Eriksen Mencetak Gol di Laga Debut Bersama Manchester United
"Saya tidak berpikir saya membuat kesalahan untuk gol karena yang ketiga memalukan untuk dibiarkan masuk. Saya tidak berpikir Russo akan melakukan backheel,” jelasnya.
Penjaga gawang itu kemudian mengungkapkan, seharusnya memilih pensiun untuk meninggalkan sepak bola internasional jika tahu akan menerima banjir kritikan seperti ini.
"Dengan melihat ke belakang, mungkin saya harus berhenti setelah final Olimpiade 2020," ungkapnya.
"Jika pelatih Peter Gerhardsson berpikir saya masih memiliki sesuatu untuk ditawarkan kepada tim nasional, dia harus memanggil saya. Atau sudah waktunya untuk memberi orang lain kesempatan." tandasnya.
Lindahl memiliki 191 caps bersama timnas Swedia sejak debut seniornya pada tahun 2002. Lindahl sempat bermain untuk klub-klub di sekitar Swedia sebelum bergabung dengan Chelsea pada 2015.
Bersama The Blues, Lindahl memenangkan dua Liga Super Wanita dan dua Piala FA. Hasil itu diraih dalam empat tahun karirnya sebelum akhirnya ia pindah ke Wolfsburg dan Atletico Madrid dalam satu musim.
Lindahl yang juga runner-up Olimpiade dan Piala Dunia itu baru saja bergabung dengan Djurgardens, klub asal tanah kelahirannya.