MUI Ingatkan Siapapun yang Silaturahmi dengan Rizieq Shihab Wajib Patuhi Protokol Kesehatan
JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta siapapun pihak yang berkunjung ke tempat Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab harus menghormati dan menjalankan protokol kesehatan demi mencegah terjadinya penularan COVID-19 di tengah masyarakat.
"Karena negeri ini masih dilanda COVID-19 maka saya betul-betul berharap semua pihak memperhatikan nasihat dan saran dari para ahli untuk menghormati protokol kesehatan yang ada agar musibah dan bencana tidak datang menimpa," kata Sekjen MUI Anwar Abbas kepada wartawan yang dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 12 November.
Dia memahami, banyak pihak ingin bersilaturahmi dengan Rizieq karena sudah 3 tahun tak berada di Tanah Air. Namun, perlu penerapan protokol kesehatan saat bertemu Rizieq untuk mencegah penularan COVID-19.
Anwar meminta, siapapun tamu yang datang ke Petamburan, kediaman Rizieq, harus menjaga jarak dan menggunakan masker. "Bahkan kalau bisa faceshield tetap dipakai. Agar kegembiraan ini tidak berujung duka," tegasnya.
Dia mengingatkan, ajaran Islam selama ini selalu mengingatkan agar umat tidak melakukan hal yang membuat mereka celaka. Sehingga, segala sesuatu yang berbahaya, termasuk tidak mengikuti keharusan menjaga protokol kesehatan, sebaiknya tidak dilakukan.
"Prinsip berhati-hati dan waspada dengan menghormati dan mematuhi sepenuhnya protokol medis yang ada jelas harus lebih kita dahulukan dan utamakan untuk kepentingan kita semua," katanya.
Baca juga:
Sebelumnya, setelah Rizieq Shihab tiba di Indonesia pada Selasa, 10 November, sejumlah tokoh mendatangi kediamannya yang berada di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat. Mereka yang datang di antaranya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain, Amien Rais, dan sejumlah elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) termasuk sekjennya, Aboe Bakar Al Habsyi.
Kedatangan Rizieq ke Tanah Air juga sebelumnya telah mendapatkan sorotan. Karena saat dia tiba, massa pendukungnya beramai-ramai menjemputnya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang dan menimbulkan kerumunan dalam jumlah besar. Tak hanya di bandara, kerumunan juga terjadi di kawasan Petamburan karena antusiasme massa pendukung yang ingin menyambut Rizieq.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut ada potensi klaster baru COVID-19 dari agenda penjemputan dan penyambutan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab.
Namun, lonjakan kasus COVID-19 akibat klaster penjemputan Rizieq belum terlihat karena baru akan terpantau pada pekan depan atau paling lambat dua minggu setelahnya.
"Kita baru akan lihat nanti dalam seminggu-dua minggu. Kalau kemarin telah terjadi satu kondisi di mana terjadi kepadatan, kami syukuri karena saya lihat, semua menggunakan masker," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 11 November.
Namun Riza berharap tidak ada lonjakan kasus yang akan terjadi. "Mudah-mudahan, kemarin saudara dan teman kita yang kemarin menjenguk Habib Rizieq dalam satu kerumunan tersebut tidak menimbulkan satu klaster baru," ujar dia.
Selain itu, Riza juga menganjurkan agar massa pendukung Rizieq untuk tetap menaati protokol kesehatan. Kepada pihak tuan rumah, dia juga meminta agar mereka berupaya mengatur mekanisme agar protokol pencegahan COVID-19 ini tetap bisa dilakukan.
"Memang, mereka semua punya kerinduan dengan Habib Rizieq. Tapi, kami minta tolong diatur mekanismenya untuk tetap mengatur jadwal, jarak, protokol kesehatan tetap digunakan dengan menggunakan masker, dan cuci tangan," jelas Riza.