Penyematan Bintang Mahaputera untuk Gatot, Mahfud MD: Beliau Menerima Hanya Tidak Bisa Hadir

JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan ketidakhadiran mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo saat acara penyematan Bintang Mahaputera bukan berarti ada penolakan. Dia mengatakan, melalui surat yang dikirimkan Gatot kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebutkan dirinya tetap menyatakan menerima pemberian tanda jasa ini.

"Dari sekian orang yang dianugerahi Bintang Mahaputra itu ada yang tidak hadir yaitu Bapak Gatot Nurmantyo tapi dalam suratnya, Bapak Gatot itu menyatakan menerima pemberian jasa ini tetapi beliau tidak bisa hadir karena beberapa alasan," kata Mahfud kepada wartawan seperti yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 11 November.

Alasan pertama ketidakhadiran Gatot adalah penghargaan diberikan dalam suasana pandemi COVID-19. Menurut Mahfud, alasan ini kurang tepat karena pihak istana sebagai pelaksana penyematan tanda jasa ini, telah berupaya mematuhi standar protokol kesehatan.

Bahkan, demi mencegah terjadinya kerumunan, maka pemberian tanda jasa ini dilakukan secara bertahap sebanyak dua kali. "Separuh bulan Agustus dan yang separuh sekarang. Sehingga, terpenuhi standarnya," ujarnya.

Alasan kedua, Mahfud menyebut, Gatot merasa pemberian tanda jasa ini tidak lazim diberikan pada November karena biasanya pemberian semacam ini dilakukan pada Agustus.

"Beliau mengatakan, karena Pak TB Hasanuddin ini tidak lazim diberikan di bulan November, karena biasanya di bulan Agustus. Iya. Justru karena musim COVID-19 jadi kita pecah dua tetapi tidak lebih dari tahun 2020 karena menurut Sesmil Pak Mayjend Hariyanto harus rampung tahun ini," tegasnya.

"Jadi kalau diberikan tanggal sekarang ini ya karena memang bulan Agustus itu disepakati untuk dipecah dua kali agar tidak berkerumun," imbuh dia.

Lebih lanjut, terkait Bintang Mahaputera yang tidak jadi disematkan kepada Gatot Nurmantyo, Mahfud mengatakan nantinya tanda kehormatan ini akan dikirimkan melalui Sekretaris Militer. "Karena kan beliau mengatakan di sini, beliau menerima ini, hanya tidak bisa hadir penyematannya," ujarnya.

Sebelumnya, Gatot Nurmantyo memilih tidak hadir dalam acara pemberian penghargaan Bintang Mahaputera oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 11 November.

Menurut Kepala Sekretariat Heru Budi Hartono, Gatot Nurmantyo akan dianugerahi Bintang Mahaputera karena telah mengabdi sebagai Panglima TNI periode 2015-2017. Namun belakangan, Gatot justru mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi dan memberitahukan ketidakhadirannya.

"Pak Gatot ada bersurat kepada Bapak Presiden. Nanti Bapak Menko Polhukam yang akan menyampaikan," kata Heru kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 11 November.

Dia mengatakan ada beberapa alasan yang dikemukakan Gatot tak menghadiri kegiatan penganugerahan bintang tersebut yaitu sedang dalam masa pandemi COVID-19 dan kondisi TNI saat ini. "Di suratnya seperti itu. Itu hak beliau," tegasnya.

"Yang jelas negara memberikan, melaksanakan tugas dan kewajiban untuk para mantan menteri pejabat tinggi yang memang patut diberikan. Itu kan prosesnya di dewan gelar kehormatan, ada dewan khusus, dan itu sudah dilaksanakan," imbuhnya.

Lagipula selain Gatot, ada beberapa nama lain yang juga menerima penghargaan tapi tidak hadir. Ada beberapa alasan yang disampaikan yaitu ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggal hingga dalam kondisi sakit. "Ada beberapa yang tidak hadir dalam kondisi kurang sehat dan ada yang beberapa sekarang masih menjabat kemudian beliau mendapat tugas khusus," ujarnya.