Biden Tak Sabar Kembalikan AS ke Pergaulan Internasional, Gugatan Trump Diremehkan

JAKARTA - Joe Biden mengkritik keras Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai upayanya menggugat penghitungan suara Pemilu AS. Biden menyebut Trump memalukan. Gugatannya menghambat hasrat Biden membawa AS kembali ke komunitas internasional.

Biden mengatakan telah melakukan berbagai pembicaraan dengan pemimpin dunia. Dalam rangkaian pembicaraan terakhirnya dengan para pemimpin dunia, Biden sudah berbicara dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin.

Ketika ditanya apa pesannya untuk para pemimpin dunia itu, Biden menjawab, "Saya beri tahu mereka bahwa Amerika sudah kembali. Kami akan kembali ke permainan. Bukan Amerika seorang," Biden, dikutip AFP, Rabu, 11 November.

Terkait sikap Trump, Biden menganggap sengketa yang diajukan Trump tak penting. "Saya hanya menganggap ini memalukan. Jujur saja," kata Biden, ketika ditanyai pandangan mengenai sportivitas Trump dalam kontestasi.

"Bagaimana saya bisa mengatakan hal ini secara bijaksana? Saya pikir hal ini tidak akan membantu yang diwariskan presiden," kata Biden kepada wartawan di kota kelahirannya, Wilmington, Delaware.

Satu pekan setelah pemilu AS, Trump tetap bungkam di Gedung Putih dengan keyakinan bahwa ia sejatinya memenangi pemilu yang penuh kecurangan. Hak Trump, tentu saja. Sayang, ia dan tim belum mampu menunjukkan bukti kecurangan yang cukup kuat.

Pada Selasa, 10 November, Trump berkicau: KITA AKAN MENANG!. Merujuk pada gugatan hukumnya yang ternyata tidak berhasil, Trump mengatakan, "PERHATIKAN KECURANGAN PENGHITUNGAN SUARA BESAR-BESARAN," kicaunya, persis dengan seluruh huruf yang kapital.

"Fakta mereka tak mau mengakui kami menang untuk saat ini adalah tidak banyak memengaruhi perencanaan kami," Biden, soal sikap Trump.