55 Persen Anak Usia 0-16 Tahun di Sangihe Sulut Punya KIA
SULUT- Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kepulauan Sangihe mencatat sebanyak 16.570 anak usia 0 sampai dengan 16 tahun di wilayahnya sudah memiliki kartu identitas anak (KIA).
Sekretaris Disdukcapil Sangihe Davidson Henry Djarang mengatakan, jumlah itu berarti 55,15 persen dari target KIA di daerah itu sebanyak 30.046 anak.
"Disdukcapil Sangihe telah menerbitkan 16.570 kartu identitas anak sampai dengan akhir bulan Juni 2022," kata Davidson di Tahuna, Sulawesi Utara (Sulut), Senin 25 Juli.
Menurut dia, realisasi pemberian kartu identitas anak di Kabupaten Sangihe sudah melebihi target nasional sebesar 40 persen.
Baca juga:
- Wacana KPU Izinkan Kampanye Pemilu 2024 Masuk Kampus, Komisi II DPR: Asal Konten Tidak Black Campaign
- Baim Wong Daftarkan Merek Citayam Fashion Week, Wagub DKI: Jangan Main Klaim!
- Pagar Penonton JIS Jebol Saat Peresmian, Anies: Kerinduan The Jakmania Tak Terbendung Akhirnya Dukung Persija di Kandang
- KPK Eksekusi Penyuap Bupati Nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin Angin ke Lapas Medan
Meskiupn demikian, kata dia, Disdukcapil Sangihe terus memberikan imbauan kepada masyarakat khususnya keluarga yang memiliki anak usia 0 sampai 16 tahun agar mengurus kartu identitas anak.
"Kami mengajak para orang tua agar membawa anak mereka yang berusia 0 hingga 16 tahun untuk mendapatkan KIA," kata dia.
Dia mengatakan, untuk anak yang lahir di rumah sakit, Disdukcapil sudah bekerja sama dengan pihak rumah sakit sehingga langsung diterbitkan kartu identitas anak.
"Kartu identitas anak usia 0 sampai 4 tahun tidak memiliki foto sehingga ketika ada anak yang lahir di rumah sakit, kami langsung terbitkan kartu identitas anak," tuturnya.
Sedangkan untuk anak usia 5 sampai dengan 16 tahun harus memiliki foto seperti KTP-el.
Disdukcapil Sangihe, kata dia, terus melakukan pelayanan untuk menerbitkan dokumen kependudukan bagi warga masyarakat yang belum memiliki identitas.
"Di tengah keterbatasan dana dan tenaga, Disdukcapil berupaya mengunjungi sekolah khususnya SD dan SMP guna melakukan perekaman KIA bagi anak usia 5 sampai 16 tahun," kata dia.