Demo Tolak UU Cipta Kerja di Patung Kuda, Massa Bakar Ban
JAKARTA - Aksi menolak UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa dan buruh masih terus terjadi.
Dalam orasinya, massa aksi meminta agar UU Cipta Kerja yang telah disahkan dan diundangkan bisa dicabut melalui Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang (Perppu).
Pantauan VOI di Kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat pada pukul 14.40 WIB, massa aksi yang terdiri dari kelompok buruh dan mahasiswa memenuhi dua sisi jalan. Bahkan, kelompok mahasiswa dari Universitas Bung Karno, Jakarta sempat membakar ban bekas sementara kelompok buruh melakukan orasi.
"Kami meminta agar pemerintah mencabut UU Cipta Kerja dan pemerintah mengeluarkan Perppu," kata Orator dari kelompok buruh SP LEM SPSI, Selasa, 10 November.
Mereka meminta UU ini segera dicabut karena dalam proses pembentukannya dianggap cacat hukum dan prosedur. Sehingga, jalan paling tepat adalah pemerintah segera mencabut perundangan yang dianggap semakin menyulitkan mereka
Selain massa yang berdemonstrasi di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, ada massa lain berasal dari Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak). Kelompok ini, masih berada di Jalan Thamrin menunggu massa lainnya. Nantinya mereka akan bergabung dengan massa yang ada di kawasan ini.
Baca juga:
Diberitakan sebelumnya, Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kembali menggelar aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja di kawasan Istana Negara pada hari ini, Selasa, 10 November.
Gebrak, yang terdiri dari gabungan buruh, mahasiswa, dan masyarakat akan berkumpul di depan Kantor ILO sekitar pukul 10.00 WIB. Lalu, dilanjutkan dengan konvoi ke arah Istana Negara.
Dalam aksi hari ini, Gebrak menuntut pemerintah untuk mencabut Omnibus Law dan membatalkan surat edaran Menteri Ketenagakerjaan mengenai upah minimum tahun 2021 yang tidak mengalami kenaikan.
Sementara, Koordinator Pusat BEM SI, Remy Hastian menyebut pihaknya juga akan menggelar aksi unjuk rasa serupa di kawasan Istana Negara sekitar pukul 13.00 WIB.
"Bertepatan dengan Hari Pahlawan, BEM Seluruh Indonesia akan kembali meramaikan Istana Negara sebagai sikap bahwa mahasiswa tidak akan tinggal diam saat kepentingan rakyat diinjak-injak oleh para pemangku kebijakan," kata Remy dalam keteranganya, Selasa, 10 November.