Ustaz Hanan Attaki Batal Tampil di Tabligh Akbar Konser Langit, Pemkab Jember: Banyak yang Menolak

JAKARTA - Pemkab Jember membatalkan Tabligh Akbar Konser Langit yang digelar Majelis Gaul dengan penceramah Ustaz Hanan Attaki di GOR PKPSO Kaliwates, 29 Juli 2022 mendatang.

"Menghindar dari risiko itu lebih diutamakan daripada mendatangkan kemanfaatan. Itu adalah prinsip yang telah diputuskan oleh Pemkab Jember terhadap Tabligh Akbar Konser Langit," kata Wakil Bupati Jember, M Balya Firjaun Barlaman, Jumat 22 Juli dikutip dari Antara.

Pemkab Jember menolak memberi izin digelarnya Konser Langit demi menjaga suasana kondusif. Pasalnya, sejumlah organisasi masyarakat (ormas) di sana sudah menolak kehadiran penceramah itu.

"Ada beberapa ormas yang berkirim surat kepada Pemkab Jember menolak kehadiran Ustaz Hanan Attaki, namun secara lisan banyak yang menyampaikan keberatan, bahkan mengancam akan menghentikan kegiatan itu di tengah jalan," tuturnya.

Pemkab Jember bersama Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia, Forum Kerukunan Umat Beragama sudah melakukan audiensi dengan Panitia Tabligh Akbar Konser Langit di Kantor Pemkab Jember pada Kamis (21/7) untuk menjelaskan apa saja yang menjadi pertimbangan dalam pembatalan konser tersebut.

"Kami sebagai pemerintah mengantisipasi sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, sehingga Pemkab Jember melarang kegiatan Konser Langit dengan narasumber Ustaz Hanan Attaki," katanya.

Pria yang biasa disapa Gus Firjaun menjelaskan, Pemkab Jember tidak melarang adanya majelis dan pengajiannya. Namun poin pentingnya, narasumber yang dihadirkan dalam Konser Langit tersebut, karena masyarakat melihat rekam jejaknya sebagai mantan aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan lainnya.

"Pihak panitia telah berbesar hati menggagalkan Konser Langit di Jember. Untuk pelaksanaannya secara umum dipersilakan, asalkan digelar di luar Jember," ujarnya.

Dia memastikan, acara keagamaan yang diisi dengan salawat atau ceramah tidak masalah dilangsungkan di Jember. Namun jika ada penceramah yang tidak sesuai dengan "warna" di Jember dan berpotensi menimbulkan konflik, penolakan tidak dapat dihindarkan.

Ketua Panitia Konser Langit di Jember Ustaz Hutri membenarkan pembatalan acara ini. Bagi dia, ini adalah ujian kesabaran dan tidak akan marah, benci, dendam dan lainnya.

"Acara tetap dilanjutkan, tapi tidak digelar di Jember, sehingga akan dilakukan penyesuaian untuk lokasi dan waktunya, karena jumlah peserta yang mendaftar untuk hadir di Konser Langit mencapai 14 ribu orang," katanya.

"Sejak awal memang namanya majelis gaul dan santai, karena prinsip dalam majelis tersebut harga mati adalah cinta dan ketulusan," ujarnya.