Calon Perdana Menteri Liz Truss: Kami Melakukan Semua yang Kami Bisa untuk Ukraina, Tapi Saya Tidak Mendukung Pengiriman Tentara Inggris

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss menyebut negaranya akan melakukan segala hal untuk membantu Ukraina yang tengah menghadapi invasi Rusia. Tetapi, ia tidak mendukung pengiriman langsung tentara Inggris ke medan perang.

Liz Truss diketahui berhasil melenggang ke 'babak puncak' pemilihan pemimpin Partai Konservatif sekaligus Perdana Menteri Inggris, bakal menghadapi mantan menteri keuangan Rishi Sunak, setelah sebelumnya ada 11 nama bakal calon yang tersisih satu per satu dalam rangkaian pemungutan suara oleh anggota parlemen.

"Kami melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung Ukraina. Kami telah memimpin koalisi internasional dalam pengiriman senjata, kami memberlakukan sanksi," ujar Truss kepada BBC, seperti mengutip TASS 21 Juli.

"Tetapi saya tidak mendukung keterlibatan langsung pasukan Inggris," tandas Menlu Truss.

Mengumumkan rencananya untuk mencalonkan diri di Daily Telegraph, Truss mengatakan kepada surat kabar itu bahwa dia akan memotong pajak mulai "hari pertama", jika dia menjadi perdana menteri.

Truss mengatakan kepada surat kabar itu, dia akan "melawan pemilihan sebagai Konservatif dan memerintah sebagai Konservatif", menambahkan dia juga akan mengambil "tindakan segera untuk membantu orang mengatasi biaya hidup".

Liz Truss dan Rishi Sunak (Wikimedia Commons/Chris McAndrew)
 

"Kami menghadapi tantangan besar di dalam negeri di tengah krisis ekonomi global. Kami menghadapi tantangan besar di luar negeri, dari Rusia yang agresif hingga China yang semakin asertif," tulisnya dalam artikel yang diterbitkan di situs web harian tersebut," terang Truss.

Liz Truss akan menghadapi mantan Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak di babak final perlombaan untuk menggantikan Boris Johnson sebagai perdana menteri. Sekarang, hampir 200.000 anggota partai Konservatif harus memutuskan pada awal September tentang nasib kedua kandidat. Nama pemimpin Tory baru, yang secara otomatis akan menjadi perdana menteri, akan diketahui pada 5 September.

Diberitakan sebelumnya, mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak dan Menteri Luar Negeri Liz Truss melenggang ke babak akhir pemilihan Pemimpin Partai Konservatif, sekaligus Perdana Menteri Inggris, usai menyingkirkan favorit Penny Mordaunt.

Dalam pemungutan suara anggota parlemen terakhir pada Hari Rabu, Sunak kembali menjadi yang teratas dengan raihan 137 suara. Sementara, Truss meraih 113 suara, unggul tipis dari Mordaunt yang hanya meraih 105 suara.