Aceng yang Hilang di Sungai Cianjur Ditemukan Terbujur Kaku dengan Kondisi Membengkak
JAKARTA - Tim SAR gabungan dan Satpolair Polres Cianjur, Jawa Barat, akhirnya menemukan jasad Aceng Bin Memet warga Kelurahan Sayang yang dilaporkan terbawa arus Sungai Cianjur beberapa waktu lalu di Perairan Cisokan.
Kasatpolair Polres Cianjur, AKP Heri mengatakan setelah pencarian hari ketujuh, tim gabungan menemukan jasad korban mengambang di Perairan Cisokan, Kecamatan Sukaluyu sehingga tim langsung menuju lokasi untuk evakuasi.
"Korban ditemukan sejauh 25 kilometer dari lokasi pertama dilaporkan hilang di Sungai Cianjur. Kondisi tubuh korban sudah membengkak dengan posisi tertelungkup. Jasad korban langsung diserahkan ke pihak keluarga guna dimakamkan," ucap AKP Heri, Kamis 21 Juli dikutip dari Antara.
Sejak enam hari terakhir, pihaknya bersama tim SAR gabungan memfokuskan pencarian dengan cara susur sungai menggunakan perahu karet dan perahu mesin, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil, termasuk penyusuran pinggir sungai.
"Baru setelah hari ketujuh upaya pencarian berhasil, jasad korban ditemukan di Perairan Sungai Cisokan. Selama pencarian terkendala cuaca buruk terutama menjelang sore hujan kembali turun lebat selama beberapa hari dengan intensitas lebih dari dua jam," kata Heri.
Sebelumnya, Aceng Bin Memet warga Gang Rinjani, Kelurahan Sayang, Cianjur, dilaporkan hilang terbawa arus Sungai Cianjur, saat mencari ikan menggunakan jala.
Baca juga:
- Epidemiolog Ingatkan Pentingnya Vaksin Booster Cegah Keparahan Infeksi COVID-19
- Produk Enovid Nose Sanitizer Sudah Diakui Jurnal Kesehatan Global karena Terbukti Menangkal COVID-19
- Sandiaga Uno Optimistis Kunjungan Wisatawan Mencapai Target: Pandemi Semakin Terkendali, Kita Akan Gencarkan Booster untuk Syarat Bepergian
- Tambahan Kasus COVID-19 di Yogya Mendekati Angka 100, Warga Diminta Jangan Lagi Abai Prokes
Warga yang sempat melihat kejadian berusaha menolong, namun arus yang deras dapat mengancam keselamatan membuat warga mengurungkan niatnya.
Tim SAR gabungan BPBD Cianjur dan PMI Cianjur, sempat melakukan penyisiran sungai selama dua hari dengan harapan dapat dengan cepat menemukan tubuh korban, sambil menunggu cuaca bersahabat. Namun hingga enam hari pencarian jasad korban tidak kunjung ditemukan.