Rusia Hanya akan Beri Selamat kepada Presiden Resmi AS

JAKARTA - Pemerintah Rusia belum bersedia menanggapi kemenangan Joe Biden dalam penghitungan suara Pemilu Amerika Serikat (AS). Rusia menegaskan akan menunggu hasil gugatan hukum yang diajukan Trump. Hanya hasil resmi yang akan ditanggapi Rusia.

Melansir Yeni Safak, Senin, 9 November, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan perintah menunggu itu disampaikan langsung oleh Presiden Vladimir Putin. 270 electoral vote yang dimenangi Biden, bagi Putin, tetap belum resmi.

Meski begitu, Peskov menegaskan Putin siap bekerja sama dengan siapapun, baik Trump ataupun Biden, sebagaimana telah berulang kali ia sampaikan. Rusia, kata Peskov, saat ini dalam posisi siap menjalin hubungan dengan pemimpin baru AS. Rusia ingin sekali menemukan cara menormalisasi hubungan kedua negara.

Sejak 2014, hubungan antara Rusia dan AS telah memasuki fase terendah pasca-perang dingin. Pemicunya adalah ketika rusia mencoba mencaplok Krimea dari Ukraina, yang mana saat itu Biden masih menjabat sebagai Wakil Presiden AS untuk Barrack Obama.

Sejauh ini Biden dinyatakan menang electoral vote dengan capaian 290 berbanding 214 yang diperoleh Trump. Biden lebih dari cukup untuk memegang kunci ke Gedung Putih.

Sementara kota-kota besar di AS merayakan kemenangan Biden, di negara bagian lainnya, para pendukung Trump bereaksi dan menyangkal hasil kemenangan capres dari Partai Demokrat tersebut. Tak sedikit massa pendukung Trump berdemonstrasi dan meminta proses pemungutan suara ulang dan mengklaim jika Presiden Trump menang.