Terbukti Efektif, Washington Bakal Tambah HIMARS untuk Ukraina, Menhan AS: Putin Melebih-lebihkan Kecakapan Militer Rusia
JAKARTA - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin mengungkapkan, Pentagon bakal mengirimkan lagi empat unit Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) atai M-142 HIMARS ke Ukraina.
Menhan Austin membuat pengumuman saat ia menjadi tuan rumah pertemuan virtual Grup Kontak Ukraina, sebuah koalisi dari hampir 50 negara yang membantu Kyiv menghadapi invasi Rusia.
Lebih lanjut Menhan Austin menerangkan, paket bantuan penuh baru untuk Ukraina rencananya akan diluncurkan akhir pekan ini. Dengan rencana penambahan ini, nantinya jumlah HIMARS yang akan dimiliki Ukraina mencapai 16 unit.
"Ukraina telah menggunakan [Himars] dengan sangat efektif," katanya, mencatat bahwa roket telah 'membuat perbedaan di medan perang', seperti melansir The National News 21 Juli.
HIMARS adalah unit bergerak yang secara bersamaan dapat meluncurkan beberapa rudal berpemandu presisi. Rusia juga mengoperasikan peluncur roket ganda, tetapi Himars memiliki jangkauan dan presisi yang unggul, dengan roketnya mampu terbang sejauh 80 kilometer.
Tembakan roket jarak jauh dipandang penting karena pasukan Rusia dan Ukraina menembakkannya dalam artileri brutal dan pertarungan rudal melintasi medan yang relatif terbuka di wilayah Donbas timur.
Selain memberikan bantuan unit HIMARS, Washington juga telah memberikan pelatihan cara mengoperasionalkan senjata canggih tersebut, bagi lebih dari 100 tentara Ukraina.
"Bantuan kami membuat perbedaan nyata di lapangan," tandas Menhan Austin.
Namun, Rusia telah membuat kemajuan signifikan di Donbas di mana pertempuran telah menghancurkan pasukan Ukraina.
Hampir enam bulan setelah perang dimulai, Austin mengatakan Rusia telah membuat serangkaian kesalahan perhitungan, menunjuk pada kegagalan Moskow untuk merebut Kyiv dan sebagian besar wilayah Ukraina lainnya.
"Rusia mencoba menggulingkan pemerintah Ukraina yang terpilih secara demokratis, dan mereka gagal. Dan kemudian Rusia memperlengkapi kembali dan berpikir mereka dapat dengan mudah merebut Donbas dan mereka gagal," terangnya, menyalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca juga:
- Presiden Putin Kunjungi Teheran, Komandan Angkatan Darat Ungkap Iran Siap Ekspor Drone untuk Negara Bersahabat
- Amerika Serikat Masukkan Rusia dalam Daftar Negara yang Terlibat Perdagangan Manusia, Soroti Penggunaan Tentara Anak-anak
- Soal Kesepakatan Damai dengan Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin: Hari Ini Kyiv Tidak Memiliki Keinginan Itu
- Gedung Putih Sebut Kunjungan Presiden Putin ke Iran Menunjukkan Betapa Terisolasinya Rusia
"Putin secara konsisten melebih-lebihkan kecakapan militer Rusia dan dia secara konsisten meremehkan kekuatan rakyat bebas yang berjuang untuk mempertahankan tanah air mereka," sambungnya.
Rusia sendiri menegaskan, perang yang disebutnya "operasi militer khusus", berjalan sesuai rencana dan mengancam akan menargetkan pengiriman persenjataan barat ke Ukraina, termasuk Himars.
Diketahui, Paket bantuan AS yang akan datang juga akan mencakup amunisi artileri berpemandu, kendaraan taktis dan dukungan mendesak lainnya, kata Pentagon. Sejauh ini, AS telah memberikan sekitar 6,9 miliar dolar bantuan keamanan ke Ukraina sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.