Kapal Perusak dengan Rudal Tomahawk hingga Harpoon Mondar-Mandir di Laut China Selatan, Militer Tiongkok: AS Perusak Perdamaian dan Stabilitas
JAKARTA - Amerika Serikat adalah 'pembuat risiko keamanan' di Selat Taiwan dengan provokasi yang sering terjadi di sana, militer China mengatakan pada Hari Rabu, setelah kapal perang AS berlayar melalui jalur air yang sensitif.
Armada ke-7 Angkatan Laut AS mengatakan Kapal Perusak Rudal USS Benfold (DDG-65) melakukan transit 'rutin' Selat Taiwan melalui perairan internasional "sesuai dengan hukum internasional".
Amerika Serikat telah melakukan pelayaran semacam itu sekitar sebulan sekali, membuat marah China, yang memandang mereka sebagai tanda dukungan untuk Taiwan, pulau yang diperintah secara demokratis yang dipandang Beijing sebagai wilayah China.
Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengatakan dalam sebuah pernyataan, pasukannya telah mengikuti kapal di seluruh dan memperingatkan itu.
"Provokasi dan pamer yang sering dilakukan oleh Amerika Serikat sepenuhnya menunjukkan bahwa Amerika Serikat adalah perusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan pembuat risiko keamanan di Selat Taiwan," katanya dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 20 Juli.
"Pasukan teater tetap siaga tinggi setiap saat dan dengan tegas membela kedaulatan nasional dan integritas teritorial," sambung pernyataan tersebut.
Sementara, Angkatan Laut AS mengatakan kapal itu "transit melalui koridor di Selat yang berada di luar laut teritorial Negara pantai mana pun".
"Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," sebut pihak AS.
Terpisah, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapal AS berlayar ke utara melalui selat dan situasi di jalur air itu 'seperti biasa'.
Diketahui, USS Benfold (DDG-65) telah beroperasi di Laut Cina Selatan yang disengketakan, di mana ia telah melakukan dua 'Operasi Kebebasan Navigasi' dalam seminggu terakhir.
Pekan lalu, kapal perang tersebut berlayar di sekitar Kepulauan Paracel yang disengketakan, dengan Washington menyebutnya sebagai jalur pelayaran internasional. Diketahui, China menguasai Kepulauan Paracel dari pemerintah Vietnam Selatan saat itu pada tahun 1974.
Senin pekan lalu, tepat enam tahun keputusan pengadilan internasional yang membatalkan klaim China atas Laut China Selatan, jalur perdagangan kapal senilai sekitar 3 triliun dolar Amerika Serikat setiap tahun.
Baca juga:
- Amerika Serikat Masukkan Rusia dalam Daftar Negara yang Terlibat Perdagangan Manusia, Soroti Penggunaan Tentara Anak-anak
- Soal Kesepakatan Damai dengan Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin: Hari Ini Kyiv Tidak Memiliki Keinginan Itu
- Gedung Putih Sebut Kunjungan Presiden Putin ke Iran Menunjukkan Betapa Terisolasinya Rusia
- Mantan Presiden Sebut Rusia akan Capai Seluruh Tujuannya: Bakal Ada Perdamaian di Ukraina, Syaratnya Moskow yang Tentukan
China tidak pernah menerima keputusan itu. Beijing mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan. Sementara, Vietnam, Filipina, Malaysia, Taiwan dan Brunei semuanya memiliki klaim yang bersaing dan seringkali tumpang tindih.
Adapun Kapal perusak rudal USS Benfold (DDG-65) termasuk dalam kelas Kapal Perusak Arleigh Burke. Mulai bertugas tahun 1996, kapal ini berbasis di Yokosuka, Jepang.
Selain dilengkapi peralatan perang elektronik, kapal ini dilengkapi dengan rudal Tomahawk atau VL-ASROC anti-kapal selam, rudal Harpoon, Naval Gun, Phalanx CIWS hingga Mk32 triple torpedo tubes.