Pentagon Sebut Amerika Serikat Kembali Sukses Gelar Uji Terbang Senjata Hipersonik, Kali Ini Besutan Raytheon
JAKARTA - Amerika Serikat mengklaim berhasil menguji senjata hipersonik besutan Raytheon Technologies Corp., yang mampu melaju lebih cepat dari lima kali kecepatan suara, menjadikannya uji coba ketiga yang berhasil dari kelas senjata itu sejak 2013, kata Departemen Pertahanan AS, Pentagon, dalam sebuah pernyataan pada Hari Senin.
Program pengembangan Hypersonic Air-breathing Weapon Concept (HAWC) sedang dijalankan oleh Defense Advanced Research Projects Agency, atau DARPA. Baik Raytheon dan Lockheed Martin Corp., bersaing untuk mendapatkan penghargaan kontrak pamungkas.
Kendaraan bertekanan udara menggunakan udara yang ditangkap dari atmosfer untuk mencapai propulsi berkelanjutan. Jenis propulsi yang berbeda bekerja di ruang hampa.
Ada empat tes senjata hipersonik bertekanan udara sejak September. Produk Raytheon telah berhasil dua kali. Sementara, Lockheed memiliki satu tes yang berhasil dan satu kegagalan.
"Memajukan kemampuan hipersonik bangsa kita adalah keharusan nasional yang kritis, dan ini merupakan langkah maju yang penting. Memiliki tes penerbangan yang sukses secara berturut-turut memberi kami kepercayaan diri yang lebih besar dalam kematangan teknis prototipe HAWC kami," Wes Kremer, Presiden Unit Bisnis Rudal & Pertahanan Raytheon, melansir Reuters 19 Juli.
Selama uji terbang, setelah melepaskan HAWC dari pesawat dan mempercepat ke kecepatan hipersonik menggunakan mesin scramjet, Raytheon mengatakan dalam sebuah pernyataan.
"Kendaraan itu terbang pada lintasan yang dirancang oleh para insinyur untuk secara sengaja menekankan konsep senjata untuk mengeksplorasi batasnya dan lebih lanjut memvalidasi model kinerja digital."
Keberhasilan ini menandai uji coba ketiga yang berhasil dalam serangkaian senjata hipersonik di berbagai program AS yang sedang dikembangkan.
Tes yang berhasil ini datang setelah uji terbang 29 Juni yang gagal dari jenis senjata hipersonik yang berbeda, Common Hypersonic Glide Body, di Pacific Missile Range Facility di Hawaii.
Baca juga:
- Keluarkan Peringatan Tegas, Presiden Erdogan: Turki akan Batalkan Persetujuan Bergabung dengan NATO, Jika Swedia dan Finlandia Tidak Tepati Janji
- Kunjungi Batalyon Rusia di Garis Depan Wilayah Timur, Menhan Shoigu Perintahkan Komandan Militernya Serang Rudal Jarak Jauh dan Artileri Ukraina
- Kutuk Perlakukan Ilegal Rusia, Ukraina Minta Tahanan Perang Diperlakukan Secara Manusiawi Sesuai Konvensi Jenewa
- Gunakan Dana Investor China dan Singapura Secara Ilegal untuk Kampanye Donald Trump, Dua Warga Keturunan Hadapi Dakwaan
Amerika Serikat dan saingan globalnya meningkatkan kecepatan mereka untuk membangun senjata hipersonik - generasi senjata berikutnya yang merampas waktu reaksi musuh dan mekanisme kekalahan tradisional.
Untuk diketahui, senjata hipersonik bergerak di atmosfer atas dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara, atau sekitar 6.200 kilometer (3.853 mil) per jam.