Nusantara Institute PolCom SRC: Karir Cemerlang dari Panglima TNI ke KSP, Moeldoko Berpeluang Ikut Pilpres
JAKARTA - Direktur Eksekutif Nusantara Institute PolCom SRC, Andriadi Achmad, menilai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko layak mengikuti bursa Pilpres 2024. Sebab, Moeldoko merupakan salah satu menteri yang popularitasnya cukup diperhitungkan.
Menurutnya, nama Moeldoko bisa bersaing dengan nama-nama pembantu Presiden Joko Widodo yang selama ini cukup luas dikenal publik. Seperti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menparekraf Sandiaga Uno, Menteri BUMN Erick Thohir, Mensos Tri Rismaharini bahkan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
"Menurut hemat saya beberapa menteri di Kabinet Indonesia Kerja Jilid 2 layak untuk ikut bursa pilpres dilihat dari indikator popularitas dan elektabilitasnya, seperti Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno pernah berpasangan pada pilpres 2019 lalu. Begitu juga nama-nama menteri lainnya seperti Erick Thohir, Risma, Mahfud MD, Airlangga, Luhut dan KSP Moeldoko," ujar Andriadi saat dihubungi, Senin, 18 Juli.
Namun, lanjutnya, menteri-menteri Jokowi termasuk Moeldoko harus diusung partai politik untuk mencapai ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen.
"Yang menjadi pertimbangan dan penentu utama kan, parpol atau koalisi parpol pengusung sesuai dengan amanat UU yaitu presidensial threshold 20 persen," katanya.
Menurut Andriadi, Moeldoko pasti memiliki peluang untuk ikut dalam Pilpres 2024. "Apalagi melihat background karir cemerlangnya yaitu pernah menduduki posisi sebagai Panglima TNI dan KSP sampai saat ini," katanya.
Baca juga:
- Elektabilitas Moncer di Survei, Pengamat Nilai KSP Moeldoko Berpeluang Nyapres di 2024
- Moeldoko Janji Carikan Solusi Persoalan Penempatan Pekerja Migran Indonesia
- KSP Ajak Perbankan Patahkan Asumsi Mobil Listrik Mahal
- Moeldoko Pastikan Langsung Proses Seleksi Peserta Sekolah Staf Presiden Berjalan Lancar, Bicara Kontribusi Anak Muda Bantu Negara
Bahkan beberapa waktu lalu, kata Andriadi, untuk memuluskan ambisi ikut dalam Pilpres 2024, Moeldoko dan pendukungnya mencoba peruntungan dengan mengambil alih partai Demokrat dari Agus Harimurti Yudhoyono. Meskipun pada Kemenkumham tetap mengakui Partai Demokrat dibawah kepemimpinan AHY.
"Oleh karena itu, ketiadaan parpol pendukung tentu kesulitan bagi Moeldoko untuk melangkah dalam Pilpres 2024 mendatang," pungkasnya.