Keuangan Syariah Dorong Momentum Pertumbuhan Ekonomi, Bank Indonesia Sulut Paparkan Tiga Program Utama
JAKARTA - Bank Indonesia mendorong tren halal di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) lewat kegiatan menuju Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) 2022 di daerah tersebut.
"BI secara aktif turut mendorong berkembangnya ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia," kata Kepala Bank Indonesia (BI) Sulut Arbonas Hutabarat, dikutip Antara, Sabtu 17 Juli.
Arbonas menjelaskan kebijakan ekonomi dan keuangan syariah menjadi salah satu bauran kebijakan BI untuk menjaga stabilitas dan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi nasional.
Kebijakan BI ini diwujudkan dalam tiga program utama. Pertama, pengembangan ekonomi syariah dengan mengembangkan ekosistem halal, value chain atau rantai nilai pada industri halal nasional.
Baca juga:
- Pengamat Ekonomi Syariah: Potensi Realisasi Keuangan Sosial Islam di Indonesia Sangat Besar
- Bahana TCW Gandeng Standard Chartered Pasarkan Reksa Dana Syariah Saham Pertama di Indonesia yang Fokus Investasi pada Industri Kesehatan
- Akademisi UI: Iduladha Bukan Hanya Sekadar Ibadah, Tetapi juga Punya Dampak Ekonomi yang Luar Biasa
Hal ini, katanya, untuk mendorong produk-produk halal seperti makanan halal, fesyen muslim, maupun pariwisata halal, dapat dipasarkan kepada konsumen luar negeri yang mendorong ekspor dan surplus devisa.
Kedua, katanya, melakukan pendalaman pasar keuangan syariah antara lain melalui penerbitan sejumlah instrumen di pasar uang syariah.
Ketiga, lanjutnya, melakukan kampanye untuk mendorong halal gaya hidup yang mendukung halal value chain, diantaranya dengan menyelenggarakan kegiatan Indonesia Shari'a Economic Festival (ISEF) dan Festival Ekonomi Syariah (FESyar).