Bagikan:

Jakarta, 14/3 (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) meyakini bahwa perekonomian Indonesia telah berada di jalur yang tepat dan berpotensi tumbuh lebih tinggi lagi dalam jangka menengah mendatang.

Keyakinan tersebut didasarkan pada cerahnya prospek dalam hal perbaikan ekonomi global, peningkatan produktivitas domestik sebagai akibat dari reformasi struktural, termasuk di dalamnya langkah percepatan reformasi digitalisasi ekonomi, keuangan negara, dan pasar primer, serta penguatan sektor usaha kecil dan menengah.

"Pengembangan ekonomi syariah dan keuangan halal, termasuk industri halal, juga sangat berkontribusi terhadap kinerja ekonomi secara keseluruhan," ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Juda Agung, dalam acara Business Forum Indonesia Halal Markets, sebagaimana dilansir Antara, Senin, 14 Maret.

Sementara untuk jangka pendek, Juda memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 ini bakal berada dalam rentang 4,7 persen sampai 5,5 persen. Proyeksi tersebut didukung oleh konsumsi swasta yang Semakin kuat, kinerja ekspor yang solid dan laju investasi yang lebih baik.

Yuda menyatakan bahwa proyeksi pertumbuhan tersebut juga didukung dengan peningkatan mobilitas masyarakat, semakin cepatnya peluncuran program vaksinasi, pembukaan kembali pusat-pusat ekonomi, dan kebijakan yang sedang berjalan.

Diyakininya juga bahwa sektor ekonomi utama seperti industri manufaktur, perdagangan, konstruksi, dan pertanian bakal mendapatkan momentum ekonominya pada tahun ini.

"Kami juga berharap pariwisata akan memulai momentum dengan normalisasi mobilitas, terutama dengan adanya perhelatan Moto GP di Mandalika, Lombok," tutur Juda.

Sementara itu, di sisi lain, Juda juga menyampaikan bahwa sektor ekonomi industri halal terus menunjukkan ketahanannya di masa pandemi. Begitu pula dengan bisnis syariah yang terus tumbuh positif dalam basis pemulihan, sejalan dengan peningkatan aktivitas bisnis nasional.

Berdasarkan Global Islamic Economic Report baru-baru ini, peringkat Indonesia dalam pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah telah meningkat secara signifikan dibandingkan tahun 2018.

Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki percepatan dan perkembangan ekonomi syariah yang signifikan dan khususnya dalam industri halal.