Indonesia Berkomitmen Genapi Pembangunan Berkelanjutan Secara Merata

JAKARTA - Indonesia berkomitmen menggenapi pembangunan berkelanjutan secara merata di tengah berjalannya era transformasi digital global, demikian kata Sekretaris Jendral Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Mira Tayyiba dalam ajang Forum Politik Tingkat Tinggi PBB, High-Level Political Forum on Sustainable Development (HFPF).

Pembangunan berkelanjutan yang sudah menjadi bagian dari program PBB sejak 2015 dan diharapkan bisa diterapkan di tidak hanya secara nasional di Indonesia tapi juga digaungkan di tingkat global.

"Saat ini di mana semua orang terhubung namun diasingkan, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengejar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan tetap kuat. Pesatnya perkembangan digitalisasi tidak datang tanpa tantangan, namun transformasi digital bisa mempercepat pertumbuhan banyak sektor,” kata Mira Tayyiba dikutip dari siaran persnya, Jumat 15 Juli.

Meski secara garis besar transformasi digital dilihat sebagai solusi, namun tidak bisa dipungkiri tantangan yang dihadapi terkait konektivitas masih sangat sering terjadi.

Terutama untuk akses konektivitas di negara-negara berkembang masih banyak yang mengalami kesenjangan antara kawasan perkotaan dan perdesaan.

Faktor pendidikan serta regulasi belum memadai juga memperparah kesenjangan digital yang memperlambat pembangunan berkelanjutan bisa terwujud.

Khusus di Indonesia secara nasional Pemerintah menyiapkan program jangka panjang sehingga transformasi digital dapat berjalan beriringan dengan pembangunan berkelanjutan.

Dan secara global, komitmen mendukung pembangunan berkelanjutan dicerminkan dalam tema dan bahasan di ajang Presidensi G20 Indonesia.

Wanita yang juga memegang jabatan Chair Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia itu mendorong kolaborasi dan respons secara terpadu memecahkan tantangan akibat digitalisasi yang berskala global.

“Kolaborasi dan kerja sama internasional juga harus diperdalam agar transformasi digital dapat berkontribusi pada pembangunan internasional dan mempercepat pertumbuhan ekonomi pascapandemi,” ungkapnya.

Adapun tiga isu yang dibahas dalam DEWG G20 ialah konektivitas dan pemulihan pasca COVID-19, keterampilan dan literasi digital, serta data free flow with trust dan cross-border data flow.

Mira meyakini bahwa isu-isu prioritas DEWG di Presidensi G20 Indonesia juga sejalan dengan komitmen PBB sebagai upaya untuk meningkatkan konektivitas digital, mempromosikan inklusi digital, dan memperkuat pembangunan kapasitas digital.

Memasuki dukungan di masa depan, Pemerintah Indonesia berencana untuk terus mencari dukungan dari negara-negara Anggota PBB dan Sistem PBB secara luas sehingga mencapai percepatan transformasi digital sejalan dengan kerja sama Transformasi Digital PBB.