Bagikan:

JAKARTA - Mata Garuda, sebagai wadah pemuda alumni beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari Pemerintah Indonesia, bersama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PT PII mendorong partisipasi pemuda dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

Langkah tersebut dilakukan dengan mengadakan diskusi bertajuk "Peran Pemuda sebagai Penyangga IKN untuk Mendukung Percepatan Pembangunan yang Berkelanjutan" di Jakarta, Sabtu 8 April, yang juga melibatkan PT PP (Persero) Tbk (PTPP).

Dalam kesempatan tersebut, seperti dikutip dari Antara, Kamis 13 April, Ketua Mata Garuda periode 2022-2024 Leonardo Henry Gavaza mengatakan forum diskusi ini memberikan kesempatan bagi penerima LPDP dan alumni untuk terlibat dalam pembangunan IKN melalui pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh melalui program beasiswa LPDP.

"Acara ini juga dapat menjadi forum untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dengan para pemuda lainnya tentang peran mereka dalam pembangunan IKN," kata Leonardo.

Dengan komposisi lebih dari 53 persen dari total populasi Indonesia, Leonardo menilai pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung keberlanjutan proyek-proyek strategis pemerintah, termasuk pembangunan IKN.

Agar dapat menjalankan peran strategis tersebut, generasi muda perlu membangun pemahaman yang baik mengenai kebijakan pemindahan ibu kota dan pembangunan IKN sehingga pemuda dapat berkontribusi secara tepat dalam memastikan keberlanjutan pembangunan IKN dari berbagai aspek.

Dalam diskusi ini, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono, Direktur Bisnis PT PII Andre Permana, Direktur Infrastruktur Advisory KPMG Deoly Rawendra, dan Direktur Beasiswa LPDP Dwi Larso mendiskusikan aspek pendanaan, infrastruktur, keberlanjutan serta peran pemuda dalam mendukung suksesnya pembangunan IKN.

Sementara itu, Direktur Utama PT PII Wahid Sutopo menyampaikan, sebagai salah satu Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, PT PII berkomitmen dalam mendukung penyediaan infrastruktur di IKN, khususnya melalui penjaminan proyek Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Kebutuhan pembangunan di IKN sebagian besar akan dibangun di luar pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sehingga melibatkan pihak swasta melalui skema pembiayaan inovatif, salah satunya KPBU, serta memberikan fasilitas untuk penyiapan dan pelaksanaan transaksi pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) Ibu Kota Negara Lama.

“Peran dan dukungan PT PII terhadap pembangunan infrastruktur berkelanjutan khususnya untuk IKN sebagai project and financing enabler ini tentunya membutuhkan dukungan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) dalam mewujudkan infrastruktur sebagai instrumen pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan," ungkap Wahid.

Maka dari itu, Wahid berharap kolaborasi dengan Mata Garuda dapat merumuskan dan mengimplementasikan kebutuhan SDM yang kompeten dan memiliki daya saing yang sesuai dengan kebutuhan dalam pembangunan infrastruktur.

Direktur Beasiswa LPDP Dwi Larso menambahkan, LPDP harus banyak berkolaborasi untuk mewujudkan Indonesia yang bersatu, maju dan sejahtera pada 2045 dengan mendorong banyak lokomotif pertumbuhan secara merata. LPDP sudah mulai melakukan dengan memberikan porsi beasiswa yang lebih banyak untuk pemuda di luar Jawa.

"IKN merupakan salah satu pusat pertumbuhan baru yang juga dapat mengakselerasi pemerataan pembangunan yang harus didukung bersama," tutur Dwi Larso.