Kaja Kallas, Perdana Menteri Perempuan Pertama Estonia Mengundurkan Diri

JAKARTA - Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas yang berasal dari Partai Reformasi Estonia, mengundurkan diri pada Hari Kamis, untuk membentuk koalisi pemerintah baru di negara Baltik.

Dia akan mengadakan sidang luar biasa parlemen besok (hari ini) guna meminta "mandat untuk koalisi pemerintah baru" dengan partai konservatif kecil Tanah Air 'Isamaa' dan oposisi Partai Sosial Demokrat.

Kaja Kallas mengatakan dalam sebuah pernyataan, untuk membentuk pemerintahan baru, eksekutif saat ini harus mengundurkan diri. Ketiga partai bersama-sama akan memiliki mayoritas di 101 kursi legislatif Riigikogu.

Sementara itu, Presiden Estonia Alar Karis mengatakan di Twitter, dia telah meminta Kallas untuk membentuk pemerintahan baru 'dengan cepat' setelah perombakan tersebut.

Kesepakatan itu berarti, Kallas, perdana menteri wanita pertama Estonia, akan menghindari pemerintahan minoritas satu partai.

Presiden Karis mengatakan pekan lalu, kabinet baru tidak punya waktu untuk beristirahat, mengingat kesengsaraan ekonomi Estonia dan konsekuensi perang Rusia di Ukraina.

"Estonia akan memiliki menteri baru yang harus segera mulai bekerja untuk memimpin rakyat kita melalui inflasi dan apa yang ada di depan di musim gugur dan musim dingin sehubungan dengan harga energi," ujar Presiden Karis, dikutip dari Euronews 14 Juli.

Diketahui, tingkat inflasi Estonia sekarang adalah yang tertinggi di zona euro 19 negara, dengan inflasi tahunan mencapai 22 persen pada bulan Juni, menurut Eurostat, badan statistik Uni Eropa. Harga energi yang tinggi adalah salah satu penyebab utama inflasi.

Estonia sendiri dijadwalkan mengadakan pemilihan umum pada Bulan Maret.