Tiba di Singapura: Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa Tidak Minta Suaka dan Tidak Diberi Suaka, Gunakan Kartu Kunjungan Sosial
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa. (Wikimedia Commons/Ministério da Defesa)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa tiba di Singapura pada Hari Kamis dari Maladewa, setelah meninggalkan negaranya sehari sebelumnya.

Kementerian Luar Negeri Singapura mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan media tak lama setelah jam 8 malam, Presiden Rajapaksa telah memasuki Singapura dalam 'kunjungan pribadi'.

"Dia tidak meminta suaka dan dia juga tidak diberikan suaka. Singapura umumnya tidak mengabulkan permintaan suaka," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, melansir CNA 14 Juli.

Dalam sebuah pernyataan terpisah, Kepolisian Singapura menegaskan bahwa Rajapaksa "ada di Singapura untuk kunjungan pribadi".

"Dia menggunakan kartu kunjungan sosial," sebut pihak kepolisian.

"Polisi meminta masyarakat, warga Singapura, penduduk, pemegang izin kerja dan pengunjung sosial, mematuhi hukum setempat kami. Tindakan akan diambil terhadap siapa pun yang berpartisipasi dalam pertemuan publik yang ilegal," sambungnya.

Diketahui, warga Sri Lanka dapat melakukan perjalanan ke Singapura tanpa visa untuk perjalanan yang lebih pendek dari 30 hari.

Kerumunan warga Sri Lanka, yang juga termasuk warga negara Singapura yang dinaturalisasi, sekitar 20 orang menunggu di luar gerbang kedatangan, karena waktu kedatangan penerbangan SV788, Maskapai Saudia yang dilaporkan ditumpangi Rajapaksa, semkain dekat.

Menurut papan jadwal penerbangan di bandara, penerbangan mendarat pukul 19.17 wwaktu setempat, mundur dari jadwal pukul 18:48 lantaran tertunda beberapa kali.

Menurut penumpang dari penerbangan SV788 kepada CNA, mereka diturunkan di Terminal 2 dan kemudian diantar ke Skytrain menuju Terminal 3. Saudia, maskapai nasional Arab Saudi, biasanya beroperasi di Terminal 3.

Laporan media sebelumnya mengatakan dia dijadwalkan mendarat di Singapura pada Kamis pagi dengan penerbangan Singapore Airlines, tetapi satu media Sri Lanka, mengutip sumber dari Maladewa, kemudian melaporkan Rajapaksa dan istrinya tidak naik penerbangan itu karena perhatian pada keamanan".