Menlu RI-Prancis Sepakat Perkuat Kerja sama di Bidang Pertahanan

BALI - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menlu Prancis Catherine Colonna sepakat untuk memperkuat kemitraan kedua negara, khususnya di bidang pertahanan.

Keduanya bertemu di sela-sela Pertemuan Menlu G20 (G20 Foreign Ministers' Meeting/FMM) yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, pada Jumat 8 Juli.

“Kedua menlu juga sepakat untuk segera melaksanakan pertemuan 2+2 (menlu dan menhan) dalam tahun ini,” kata Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan tertulis, Sabtu 9 Juli.

Indonesia dan Prancis telah menandatangani beberapa kerja sama pertahanan, antara lain kontrak pembelian enam pesawat tempur Rafale antara Kementerian Pertahanan RI dengan produsen pesawat militer Prancis, Dassault, yang merupakan awal dari kontrak yang lebih besar untuk 36 pesawat tempur Rafale berikutnya.

Kedua negara juga menandatangani MoU kerja sama di bidang riset dan pengembangan antara PT PAL dan Naval Group, MoU kerja sama Program Offset dan ToT antara Dassault dan PT DI, MoU kerja sama di bidang telekomunikasi antara PT LEN dan Thales Group, serta kerja sama pembuatan amunisi kaliber besar antara PT Pindad dan Nexter Munition.

Namun, Persetujuan Kerja Sama Pertahanan (Defence Cooperation Agreement/DCA) itu masih membutuhkan ratifikasi dari parlemen kedua negara untuk bisa dilaksanakan dengan baik.

Menlu Prancis juga menyampaikan dukungannya untuk keketuaan Indonesia di ASEAN tahun depan, serta menyampaikan komitmen Prancis untuk terus meningkatkan kerja sama dengan ASEAN dan kawasan.

Prancis juga menyampaikan selamat atas keberhasilan Indonesia menyelenggarakan FMM G20.

Keberhasilan Indonesia ini dinilai menunjukkan bahwa G20 masih relevan sebagai forum katalisator untuk penyelesaian isu-isu global, termasuk isu ketahanan pangan dan energi.

“Sementara itu, Menlu RI bertukar pandangan mengenai upaya-upaya penghentian perang dan mendorong dialog untuk mendorong untuk menciptakan perdamaian,” kata Kemlu.