Pemkot Makassar Klasifikasikan 1.095 Lorong Wisata
MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan menggelar rapat bersama para camat dan lurah untuk membuat daftar dan mengklasifikasikan 1.095 lorong wisata yang siap untuk dipromosikan.
Sekretaris Daerah Makassar M Ansar mengatakan, seluruh lorong wisata yang telah siap ini akan diklasifikasikan kemudian dibuatkan daftar untuk menjadi acuan bagi warga atau pelancong dari luar Makassar.
"Intinya kita klasifikasi lorong yang ada. 1.095 lorong kita mau kasi peringkat dan klasifikasi, apakah itu termasuk dalam kategori A, B, atau C. kalau sebuah lorong bagus sekali potensinya, kita nilai A, untuk sedang B, dan agak di bawah dinilai C," katanya dilansir ANTARA, Kamis, 7 Juli.
Ansar mengatakan, pengklasifikasian itu penting dilakukan untuk membuat daftar rencana yang nantinya akan digunakan warga atau pelancong dari luar untuk berwisata di lorong-lorong yang sejak awal telah siap menerima kunjungan.
Menurut dia, selain pengklasifikasian dengan pemeringkatan A, B dan C, juga diklasifikasi wisata air, kebun, kuliner, dan lainnya.
"Jadi nanti akan ada peringkat A, B atau C untuk lorong wisatanya. Kemudian kita juga akan membuat daftarnya untuk jenis wisatanya," katanya.
Untuk mengetahui penilaian sebuah lorong, lanjut dia, tentunya yang lebih tahu adalah lurah sebagai pimpinan wilayah di kelurahan.
"Kita tadi beri penjelasan dan panduan, mereka sudah masukkan data, tapi datanya masih agak umum, olehnya itu kita bantu buat matriks, tambah kolom supaya penjelasannya bisa lebih detail," terangnya.
Baca juga:
- Bukan Anak Kiai Jombang Tersangka Pencabulan Santriwati, Polisi Amankan Simpatisan Pelaku
- Bandingkan Harga BBM di Indonesia dan Negara Lain, Jokowi: Kalau Naik Ada yang Setuju?
- Disebut Gunakan Taktik Kontroversial di Suriah, Barat Akui Jenderal Surovikin Otak di Balik Kesuksesan Serangan Rusia di Ukraina Timur
- Kasus Sopir Truk yang Dibegal dan Dibuang di Bogor Hanya Skenario Untuk Gelapkan 25 Ton Gula
Dia mencontohkan usaha UMKM, harus dirinci lebih detail, karena menurutnya UMKM adalah pelakunya, sehingga perlu dimunculkan secara rinci usahanya.
"Misalkan usaha emas dan perak, kita bikin indikator penilaian sendiri karena kawasan pemasarannya di luar Sulsel, bahkan tembus sampai mancanegara, tentunya nilainya tinggi, berdasar klasifikasi penilaian tadi," ucapnya.