Diajak Koalisi Oleh Demokrat, Golkar: Mustahil Meninggalkan KIB
JAKARTA - Partai Golkar menanggapi ajakan Partai Demokrat untuk membangun koalisi dan meninggalkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menegaskan, hal yang mustahil apabila partainya meninggalkan KIB dan membangun koalisi baru bersama dengan Demokrat.
"Rasa-rasanya kami mustahil membangun koalisi sendiri bersama Demokrat dengan meninggalkan KIB yang diinisiasi bersama ketiga partai," ujar Ace kepada wartawan, Rabu, 6 Juli.
Justru, Ketua DPD Golkar Jawa Barat itu menekankan, KIB semakin kuat dan sudah melakukan konsolidasi secara masif ke daerah.
"Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sudah melakukan konsolidasi secara massif hingga ke akar rumput. Kami, Partai Golkar, PAN dan PPP, semakin kuat sampai ke daerah-daerah. Ketiga Partai sudah deklarasi menyatakan Koalisi hingga setiap Provinsi dan Kabupaten dan kota," tegas Ace.
Namun, meski terus melakukan konsolidasi KIB hingga ke akar rumput, kata Ace, bukan berarti Golkar tidak membuka diri bagi partai lain untuk bergabung ke dalam KIB.
Baca juga:
Menurutnya, sampai saat ini KIB masih membuka diri bagi partai lainnya yang hendak bergabung, tanpa meninggalkan PAN dan PPP.
"Jadi, kami masih terbuka bagi Partai Demokrat untuk bergabung dengan KIB tanpa meninggalkan PAN dan PPP yang sudah bersama-sama melakukan konsolidasi hingga ke daerah," kata Ace.
Sebelumnya, Partai Demokrat membuka kemungkinan berkoalisi dengan Partai Golkar di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Demokrat melirik partai beringin itu untuk membangun koalisi.
Deputi Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution mengatakan koalisi antara Demokrat dan Golkar cukup untuk mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Kerja sama Demokrat dengan Golkar cukup bagi kedua partai sebagai jangkar untuk mengantarkan kandidat presiden dan wapres," kata Syahrial, Selasa, 5 Juli.