Kericuhan di Kantor Bupati Paniai Papua, Satu Polisi Dianiaya Massa
JAYAPURA - Situasi Keamanan kondusif setelah kericuhan di kantor Bupati Kabupaten Paniai, Papua. Dalam kejadian ini, seorang personel polisi dianiaya massa.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan personel Polres Paniai masih melakukan pengamanan kantor Bupati. Tim juga melakukan patroli.
“Kapolres Paniai sudah mengambil langkah-langkah penanganan dan berusaha untuk melakukan negosiasi dengan para kepala kampung menenangkankan massa di tiap-tiap kampung agar tidak melakukan aksi anarkis,” kata Kombes Kamal dalam keterangan tertulis, Selasa, 5 Juli.
Kericuhan berawal saat rapat Bamus di kantor Bupati Paniai. Ada satu kelompok yang tak puas lantas merusak pintu kantor bupati dan melakukan penyerangan dengan melempar batu.
“Anggota yang melakukan pengamanan di dalam meminta bantuan dari Polres Paniai untuk upaya melerai kericuhan. Pada saat bantuan datang dari Polres Paniai, sudah terjadi keributan, massa melakukan perusakan di kantor Bupati Paniai. Anggota pun melakukan tindakan untuk membubarkan massa dengan menggunakan gas air mata,” ujar Kombes Kamal.
Setelah massa keluar dari halaman kantor bupati Paniai, polisi mendapatkan informasi ada 2 warga dibawa ke rumah sakit.
“Setelah dibawa ke RSUD Madi, salah satu warga bernama Donatos Nawipa telah meninggal dunia akibat luka robek pada bagian perut,” kata dia.
Baca juga:
- Ada Warga Meninggal karena Luka Tembak Saat Polisi Bubarkan Massa Anarkis di Kantor Bupati Paniai, Ini Penjelasan Kapolda Papua
- Jokowi Ingatkan Polri Soal Rasa Keadilan Harus Dirasakan Seluruh Masyarakat
- Sidang Etik Dugaan Penerimaan Tiket MotoGP Ditunda Gegara Lili Pintauli ke Bali
- Presiden Putin Tidak Ucapkan Selamat HUT Kemerdekaan AS, Kremlin Singgung Kebijakan Tidak Bersahabat Washington
Tidak hanya itu, massa juga melakukan perusakan rumah Bupati dan menganiaya 2 personel Polres Paniai yang melakukan pengamanan kediaman Bupati Paniai.
“Namun Bripda Roi sempat menyelamatkan diri, sedangkan Briptu Pimlipki mendapat penganiayaan oleh massa sehingga mengalami luka akibat terkena benda tajam pada kaki kanan (luka robek) dan saat ini dalam penanganan medis,” ujar Kombes Kamal.