Spanyol Sita Drone Bawah Air: Dirancang Khusus untuk Bawa Narkoba dari Maroko, Daya Tampungnya Masing-masing 200 Kilogram

JAKARTA - Otoritas Spanyol berhasil menyita tiga kapal selam drone yang mampu mengangkut sejumlah besar obat-obatan terlarang dari Maroko ke Spanyol, mengamankan sejumlah orang.

Polisi Spanyol mengatakan pada Hari Senin, mereka telah menyita drone bawah air dan membubarkan sebuah geng yang diyakini telah membuatnya. Delapan orang ditangkap di Spanyol, kata polisi.

"Tiga (drone), dua di antaranya sedang dibangun dan satu yang praktis selesai, akan dikirim ke pengedar narkoba Prancis, untuk mengangkut kokain dalam jumlah besar," ujar polisi, melansir The National News 5 Juli.

Setiap drone mampu membawa 200 kilogram produk. Polisi mengatakan, itu adalah pertama kalinya mereka menyita perangkat semacam itu, yang secara resmi dikenal sebagai kendaraan bawah air tak berawak.

"Perangkat ini dapat memungkinkan pengedar narkoba untuk mengangkut narkotika dalam jumlah besar dari jarak jauh, melintasi Selat Gibraltar," ungkap kepolisian.

Geng itu juga diketahui memproduksi drone udara, dengan polisi menyita beberapa kendaraan udara tak berawak besar dengan masing-masing 12 motor dan jangkauan 30 kilometer, lebih dari cukup untuk melintasi selat 15 km antara Spanyol dan Maroko.

Selain itu, geng tersebut membuat tangki palsu menjadi kendaraan untuk mengangkut narkoba. Pelanggan mereka termasuk geng kriminal di Denmark, Prancis, Italia dan Spanyol, kata polisi.

Diketahui, kedekatan fisik Spanyol dengan Maroko, produsen ganja utama dan hubungan dekatnya dengan bekas koloni di Amerika Latin, wilayah penghasil kokain utama, telah menjadikannya titik masuk utama bagi obat-obatan yang menuju Eropa.