Puji Keberhasilan Pasukannya Kuasai Lugansk, Presiden Putin Ingin Unit Militer Lainnya Lanjutkan Operasi Sesuai Rencana
JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin telah memberi selamat kepada pasukannya atas 'pembebasan' Lugansk, setelah pasukan yang setia kepada Kyiv mundur dari benteng terakhir mereka di wilayah timur Ukraina.
Penguasaan Lugansk, yang bersama-sama dengan provinsi tetangga Donetsk merupakan bagian dari Donbas, terjadi hampir tiga bulan setelah Moskow memulai pertempurannya untuk menguasai jantung industri tambang batu bara dan pabrik Ukraina.
Diketahui, Kremlin memutuskan untuk memusatkan operasi militer pasukannya di wilayah timur Ukraian, setelah gagal menguasai Kiev dan kota-kota besar lainnya pada minggu-minggu awal invasi.
Dalam pertemuan yang disiarkan televisi dengan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, Presiden Putin mengatakan tentara yang terlibat dalam operasi untuk menduduki Lugansk harus beristirahat, tetapi unit militer lainnya harus terus berjuang.
Menteri Shoigu mengatakan kepada Presiden Putin, bahwa 'operasi' telah selesai pada Hari Minggu.
Sementara, Presiden Putin pada gilirannya mengatakan, unit militer "yang mengambil bagian dalam permusuhan aktif dan mencapai kesuksesan, kemenangan" di Lugansk, "harus beristirahat, meningkatkan kemampuan tempur mereka".
Didorong oleh kemenangan, pemimpin Rusia memerintahkannya untuk terus maju dengan serangan Donbas.
"Unit militer, termasuk kelompok Timur dan kelompok Barat, harus melaksanakan tugas mereka sesuai dengan rencana yang telah disetujui sebelumnya," ujar Presiden Putin kepada Menteri Shoigu, melansir The National News 4 Juli.
Komentar Presiden Putin muncul sehari setelah pasukan Ukraina menarik diri dari Lysychansk, usai serangan berat pada Hari Sabtu.
Rekaman yang disiarkan oleh saluran TV Prancis France 24 menunjukkan pria berseragam militer mengibarkan bendera Rusia dari sebuah rumah sakit di Lysychansk, sebuah kota dengan populasi sebelum perang sekitar 100.000. Dalam upaya untuk memenangkan dukungan penduduk, para pejuang yang setia kepada Moskow membagikan makanan kepada penduduk setempat.
Mundurnya pasukan Ukraina dari Lysychansk, terjadi seminggu setelah Rusia mengambil alih kota tetangga Sievierodonetsk.
Mengumumkan penarikan mundurnya pada Hari Minggu, militer Ukraina mengatakan: "Kelanjutan pertahanan kota (Lysychansk) akan menyebabkan konsekuensi fatal" dalam menghadapi keunggulan Rusia dalam jumlah dan peralatan. "Untuk menyelamatkan nyawa para pembela Ukraina, keputusan telah dibuat untuk mundur."
Baca juga:
- Salah Arah Ekonomi Barat Kacaukan Produksi Pertanian Global, Presiden Putin: Kami Siap Penuhi Permintaan Petani Indonesia
- Presiden Putin Sebut Perusahaan Rusia Siap Ambil Bagian dalam Proses Pemindahan Ibu Kota ke IKN dan Pengembangan Nuklir Indonesia
- Kepada Presiden Jokowi, Putin Kenang Dukungan Rusia untuk Indonesia di Awal Kemerdekaan hingga Beragam Pembangunan
- Temui Vladimir Putin, Presiden Jokowi: Indonesia Tidak Memiliki Kepentingan, Kecuali Ingin Perang Berakhir, Rantai Pasokan Pangan, Pupuk, Energi Pulih
Terpisah, dalam pidato video malamnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengkonfirmasi pasukan telah ditarik dari Lugansk, tetapi dia bersumpah militernya akan mendapatkan kembali kendali atas Donbas.
"Kami peduli dengan kehidupan tentara kami. Kami dapat membangun kembali tembok, kami akan memenangkan kembali wilayah itu tetapi orang-orang harus diurus di atas segalanya. Ukraina tidak menyerah," tegas Presiden Zelensky.