Hanya Gunung Antang, Kawasan Prostitusi yang Berdiri di Atas Lahan KAI Jakarta Timur
JAKARTA – Keberadaan lokalisasi Gunung Antang di samping Stasiun Matraman sudah berdiri sejak lama, bertahun-tahun. Seorang pengamat kebijakan publik, Azas Tigor Nainggolan mengatakan, lokalisasi Gunung Antang mengingatkan dia sebuah memori stasiun kereta di Jakarta Timur yang diapit tempat prostitusi.
Kata Azas Tigor, Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur pernah diapit oleh lokalisasi prostitusi Cipinang dan Tengseng. Begitu pula dengan Stasiun Tugu di Yogyakarta, disampingnya ada lokasi prostitusi bernama Pasar Kembang.
"Tetapi sekarang semua lokasi prostitusi di samping stasiun kereta itu sudah dibongkar dan dibersihkan sehingga stasiunnya jadi lebih nyaman dan aman," kata Azas Tigor saat dihubungi, Selasa, 28 Juni.
Tigor menilai, seharusnya saat ini pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Pemprov DKI Jakarta segera membongkar dan membersihkan lokalisasi protitusi Gunung Antang di Jakarta Timur.
"Untuk kenyamanan dan keamanan Stasiun Matraman di sebelahnya serta bagi kehidupan warga Matraman," ucapnya.
Baca juga:
- Bulan Depan, Prostitusi dan Premanisme di Gunung Antang Jaktim Bakal Lenyap, Begini Prosedurnya
- Polisi Tangkap Satu Preman Lokalisasi Gunung Antang Pembacok 2 Warga: 2 Orang Lagi Masih DPO
- Cagar Budaya Berusia 105 Tahun Berdampingan dengan Lokalisasi Gunung Antang
- Preman Gunung Antang Punya Senjata Api Rakitan, Modifikasi Air Softgun
Azas menyatakan, jika lokalisasi Gunung Antang tidak segera dibersihkan, maka lokasi protitusi Gunung Antang itu akan menimbulkan masalah kriminalitas dan ketidaknyamanan bagi pengguna Stasiun Matraman.
"Ditunggu sikap berani dan profesionalitas dari Pemda Jakarta serta PT KAI," tegasnya.
Lebih lanjut, Azas Tigor menjelaskan, keberadaan lokalisasi prostitusi Gunung Antang yang terletak di sepanjang rel kereta daerah Matraman sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Bahkan informasi yang diperoleh Azas, lokalisasi prostitusi Gunung Antang di kawasan Matraman, Jakarta Timur, sudah eksis sejak tahun 1970-an.
Warga di sekitar lokalisasi Gunung Antang, lanjut Azas, sudah ratusan kali memprotes kepada Pemprov DKI Jakarta dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) agar membongkar dan membersihkan lokalisasi prostitusi Gunung Antang.
"Keberadaan lokasi prostitusi Gunung Antang sudah terlalu sering diprotes karena menimbulkan masalah kriminalitas, keamanan dan sosial bagi warga sekitarnya. Tetapi lokasi prostitusi Gunung Antang tetap eksis bertahan karena di dalamnya banyak preman berseragam melindungi karena memiliki bisnis ilegal," jelasnya.
Perlu diketahui, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menargetkan pembongkaran lokalisasi prostitusi Gunung Antang, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur pada bulan Juli mendatang.
Sejumlah bangunan liar itu akan dibuat fasilitas publik, salah satunya yakni Ruang Terbuka Hijau (RTH). Saat ini, PT KAI masih berkordinasi dengan Pemerintah Kota Jakarta Timur terkait rencana penertiban atau pembongkaran lokalisasi Gunung Antang itu.
"Mudah-mudahan target bulan Juli ini bisa diselesaikan," kata Kepala Humas PT KAI Daop 1, Eva Chairunisa kepada wartawan, Kamis, 23 Juni, lalu.