G7 Sepakat Perkuat Pertahanan Siber Hadapi Ancaman dari Rusia
JAKARTA - Para pemimpin G7 telah mengumumkan bahwa mereka akan bekerja sama untuk memperkuat pertahanan mereka guna melindungi dari disinformasi asing.
Para pemimpin Kelompok Tujuh sepakat pada hari Selasa untuk memperkuat pertahanan negara mereka terhadap disinformasi asing dan serangan dunia maya, termasuk ancaman yang ditimbulkan oleh Rusia.
Dengan peningkatan pesat serangan siber dalam beberapa bulan terakhir sejak awal perang Ukraina-Rusia, pernyataan dari para pemimpin G7 sangat penting dan menunjukkan front persatuan dari para pemimpin dari Barat dan Timur.
Baca juga:
- Dianggap Lalai, Carnival Corp Didenda Rp74,1 Miliar karena Pelanggaran Keamanan Siber
- Gawat! TAG Google Temukan Adanya Bantuan dari ISP untuk Sebarkan Spyware Hermit
- Hacker Killnet dari Rusia Serang Website Lithuania karena Hentikan Transit Barang Seusai Sanksi NATO
- Yuk Lebih Wasapada! Kenali Apa itu Hacker dan Bagaimana Cara Kerjanya
“Kami juga berkomitmen untuk lebih memperkuat keamanan internal kami mengingat ancaman transnasional termasuk yang ditimbulkan oleh Rusia dan rezim otoriter lainnya,” kata komunike G7 di akhir pertemuan puncak di Jerman, seperti dikutip oleh Business World.
Kewaspadaan negara-negara anggota G7 ini meningkat setelah melihat fakta bahwa Rusia, telah menggunakan kekuatan siber mereka selama invasi mereka ke Ukraina. Bahkan sebelum serangan, banyak agen-agen siber Rusia yang sudah menyerang beberapa negara barat untuk memuluskan rencana mereka.
Perang siber ini diakui akan menjadi salah satu sektor terpenting dalam perang sesungguhnya, sehingga pertahanan siber kini mutlak dianggap penting oleh negara G7.