Sandiaga Tarik Gerobak ke Rumah Perajin UMKM, Bawa Hadiah untuk Tembus Hutan di Maluku Utara
MALUT - Menparekraf Sandiaga Uno menarik gerobak saat memasuki Desa Wisata Pantai Lapasi di Lako Akelamo, Sahu, Halmahera Barat, Maluku Utara (Malut), Kamis 16 Juni. Isi gerobak itu untuk membantu Lala (50), salah satu pelaku UMKM lokal.
Lala merupakan pengrajin atap rumbia. Sehari-hari, dia dan suaminya menyusuri hutan menggunakan kapal mencari daun satu yang berduri, namun kerap kesulitan lantaran mesin kapal yang dimilikinya kecil.
"Ada toko gak terlalu jauh dari sini, ada mesin nih. Mesin perahu yang lebih besar, mudah-mudahan bisa digunakan melaut untuk mendapatkan daun rumbia ini," ujar Sandiaga mengeluarkan bongkahan mesin kapal dari balik gerobak ke Lala di Halmahera Barat, Malut, Kamis 16 Juni.
Lala sontak menangis dan memeluk erat Menparekraf Sandiaga. Dia pun berharap bantuan mesin kapal tersebut bisa menunjang usaha Lala.
"Mudah-mudahan bisa membantu. Nanti tahun depan saya datang lagi saya mau lihat usahanya lebih maju. Karena katanya dari Ternate semua pesannya di sini. Semua dari Tidore juga," ucap Sandiaga.
Berdasarkan laporan Antara, kedatangan Sandiaga terkait program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Desa Wisata Pantai Lapasi terpilih sebagai 50 besar desa/kampung wisata terbaik.
Kegiatan ini berkolaborasi dengan PT Astra. Nantinya, Astra bakal bekerja sama membantu pendampingan dan pembinaan desa.
Desa ini menyuguhkan keindahan Pantai Lapasi. Pengunjung juga bisa melakukan susur sungai dan mangrove menggunakan boat.
Baca juga:
- Berbaur dengan Masyarakat, Polisi Sebut Khilafatul Muslimin Sebar Ideologi Khilafah Pakai Metode Invisible Crime
- Jusuf Kalla: Tahun Ini Romantis, Semua Cari Pasangan untuk Pemilu 2024
- Penyelidikan Dugaan Korupsi Formula E, KPK Minta Eks Sesmenpora Jelaskan Pengelolaan Anggaran
- Kasus Pelanggaran HAM di Paniai Papua Disorot Komisioner Tinggi HAM PBB, Mahfud MD Singgung Kinerja Kejagung
Sementara itu, kuliner yang ada seperti pisang goreng, air guraka, hingga kelapa muda. Lalu, ada pula fesyen kain tenun tradisional hingga beragam produk kriya yang terbuat dari kayu dan daun woka.
Agar desa wisata di tiap destinasi wisata terus berkembang, Kemenparekraf mengimbau pemerintah daerah dan para pengelola desa wisata agar tetap patuh pada protokol kesehatan secara ketat dan disiplin dan mengusahakan sertifikasi CHSE.