Rekam Jejak hingga Pengalaman Jadi Alasan Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto Masuk Kabinet
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dan mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto pada Rabu, 15 Juni.
Di Istana Negara, Jakarta, Jokowi melantik Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan menggantikan M. Lutfi. Sementara, Hadi Tjahjanto menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Acara pelantikan ini diawali dengan menyanyikan Indonesia Raya. Para tamu undangan termasuk ketua umum partai politik juga tampak hadir dalam kegiatan tersebut.
Selanjutnya, Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kemensetneg Nanik Purwanti membacakan Kepres No 64 P Tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
"Mengangkat sebagai menteri negara Kabinet Indonesia Maju dalam sisa masa jabatan periode tahun 2019-2024. Masing-masing, Saudara Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan. Saudara Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang dan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN)," demikian kata Nanik membacakan kutipan Keppres yang ditetapkan pada Selasa, 15 Juni.
Tak hanya menteri, Jokowi turut melantik tiga orang wakil menteri. Mereka adalah John Wempi Wetipo sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri, Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan, dan Raja Juli Antoni sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Usai pelantikan dilaksanakan, Jokowi mengatakan dirinya memilih mereka yang dilantik karena pengalaman dan rekam jejaknya.
"Ya kita melihat semua rekam jejak pengalaman kemudian terutama untuk skill manajerial karena sekarang bukan hanya makro saja tapi mikronya juga harus secara detail dikerjakan," ungkap Jokowi usai pelantikan.
Dia kemudian menyebut Zulhas punya rekam jejak yang panjang. Sehingga, Jokowi yakin dia akan mampu menjadi Menteri Perdagangan yang akan mengatasi masalah pangan.
Baca juga:
"Sekarang ini urusan pangan yang berkaitan dengan rakyat memerlukan pengalaman lapangan, memerlukan kerja-kerja yang terjun ke lapangan untuk melihat langsung persoalan yang berkaitan utamanya yang berkaitan kebutuhan rakyat," kata eks Gubernur DKI Jakarta itu.
Sementara untuk Hadi, Jokowi meyakini dia mampu menjabat dengan maksimal sebagai Menteri ATR/BPN. "Beliau dulu sebagai mantan panglima menguasai teritori," ujarnya.
Hadi juga diyakini akan mampu menyelesaikan tiga masalah yang ada mulai dari sengketa tanah, sertifikasi lahan, hingga urusan lahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Tadi malam saya sampaikan urusan yang berkaitan dengan sengketa tanah, sengketa lahan harus sebanyak-banyaknya bisa diselesaikan. Kedua, urusan sertifikat harus sebanyak-banyaknya juga bisa diselesaikan," katanya.
"Dan saya meyakini, Pak Hadi memiliki kemampuan kemampuan untuk itu," pungkasnya.