Temuan Baru Pencarian Pesawat MH370: Sempat Lewati Indonesia dan Jatuh di Selatan Samudra Hindia

JAKARA - Hilangnya Malaysia Airlines 370 (MH370) pada 8 Maret 2014 dalam penerbangan Kuala Lumpur-Beijing masih meninggalkan berbagai misteri. Hilangnya Boeing 777 dengan 227 penumpang dan 12 awak di dalamnya mendorong pencarian yang membentang dari Samudra Hindia di barat Australia hingga Asia Tengah. Setelah enam tahun hilang, kini ahli mulai melihat titik terang. 

Sekelompok pakar penerbangan yakin mereka telah menemukan lokasi jatuhnya pesawat MH370. Seorang ahli bernama Victor Ianello dan timnya yang berbasis di Amerika Serikat (AS) mengumumkan lewat situs berita penerbangan, Air Live.

Iannello adalah satu dari empat ahli yang pernah bekerja di studi lokasi kecelakaan. Bangkai pesawat MH370 tidak pernah ditemukan, dengan hanya beberapa pecahan yang terdampar di pantai pulau di barat Samudra Hindia.

Iannello yakin Boeing 777 terbang 4.340 kilometer melewati Indonesia, sebelum jatuh ke Samudera Hindia Selatan di dekat koordinat S34.2342 dan E93.7875, sekitar 2.070 km di lepas pantai Perth, Australia.

Victor Iannello, yang membantu para pejabat Australia selama pencarian sebelumnya mengatakan "ada kemungkinan yang lebih baik daripada kemungkinan lainnya." Ianello menjelaskan, MH370 yang hilang berada dalam jarak seratus mil laut dari titik perkiraan terakhir.

Beberapa bagian dari Boeing 777-200ER telah terdampar di garis pantai di barat Samudra Hindia dalam beberapa bulan dan tahun setelah menghilang. Tidak ada penjelasan resmi yang diberikan, dan kecelakaan tersebut menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar di dunia.

Salah satu teori terkemuka adalah aksi bunuh diri dengan pembajakan dan pembunuhan massal yang dilakukan oleh pilot. Selain itu, pakar penerbangan lain, Byron Bailey mengatakan para penyelidik telah mencari di tempat yang salah.

Bailey juga mengklaim bahwa pencarian berada dalam jarak 30 kilometer dari tempat dia memperkirakan puing-puing pesawat berada. Bailey juga percaya pilot berusaha membawa pesawat sejauh mungkin ke selatan sehingga hanya puing-puing kecil yang dapat ditemukan.

Operasi terakhir untuk menemukan pesawat berakhir pada Mei 2018, ketika perusahaan eksplorasi yang berbasis di AS, Ocean Infinity gagal menemukan pesawat tersebut. Mereka berhenti setelah melakukan pencarian selama tiga bulan.

Pada 2014, pencarian MH370 melibatkan 14 negara, 43 kapal dan 58 pesawat. Di antara negara-negara yang berpartisipasi adalah Kazakhstan, Uzbekistan, Kyrgyzstan, Turkmenistan, Pakistan, Bangladesh, India, China, Myanmar, Laos, Vietnam, Thailand, Indonesia dan Australia.

The Wall Street Journal mencatat Malaysia juga meminta informasi radar dan mencari aset dari 26 negara yang terlibat. "Ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata William Marks, juru bicara Armada ke-7 Angkatan Laut AS, yang memimpin operasi ke barat Malaysia.

Sementara itu di Indonesia, pesawat Sriwijaya Air  SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak, pada Sabtu, 9 Januari 2021. Kontak terakhir pesawat ini dilakukan pada pukul 14.40 WIB.

Berdasarkan data dari flightradar24, pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pukul 14.36 WIB dan estimasi kedatangannya dijadwalkan pukul 15.15 WIB.

Dari 56 penumpang yang diangkut maskapai nasional itu, disebutkan bahwa 46 orang adalah dewasa, 7 orang anak-anak, dan 3 orang bayi. Adapun, awak pesawat terdiri dari 2 orang pilot dan 4 orang cabin crew.