Ridwan Kamil Ucapkan Terima Kasih ke Jokowi-Ma'ruf Amin hingga Menteri Usai Makamkan Eril

JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengucapkan terima kasih pada sejumlah pihak, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin usai memakamkan anaknya, Emmeril Kahn Mumtadz yang meninggal dunia akibat terseret arus sungai Aare di Bern, Swiss.

"Selaku keluarga saya mengucapkan terima kasih, khususnya yang pertama kepada Bapak Presiden Jokowi yang sudah membantu, Bapak Wakil Presiden, menteri kabinet khususnya Kementerian Luar Negeri yang melalui KBRI Swiss sangat luar biasa dalam proses pencarian Eril," kata Ridwan setelah memakamkan Eril di Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin, 13 Juni.

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengatakan dia berharap kepergian anaknya bisa jadi pembelajaran bagi semua orang. "Bahwa ternyata jutaan doa itu datang dari amal ibadah yang kita tabur selama kita di dunia. Eril pasti sangat bahagia dan sudah tenang," ungkapnya.

Tak hanya itu, Emil mengatakan ia bersama keluarga sudah mengikhlaskan kepergian anak sulungnya itu. Dia juga bersyukur Eril bisa dimakamkan secara layak dan didoakan oleh banyak pihak.

Sebelum menutup pernyataannya, Emil meminta maaf jika telah membuat masyarakat tak nyaman karena kemacetan akibat iring-iringan perjalanan mobil jenazah. Sambil menahan tangis, dirinya juga meminta waktu untuk beradaptasi.

"Saya ucapkan terima kasih. Nanti ada waktunya saya bisa bicara lebih baik, lebih panjang, lebih lebar. Tapi kali ini izinkan kami menyesuaikan diri beradaptasi terhadap situasi duka yang kami alami," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, jenazah Eril dibawa ke pemakaman di Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dari Gedung Pakuan sekitar pukul 09.00 WIB. Sepanjang perjalanan, iring-iringan mobil jenazah disambut oleh masyarakat.

Eril meninggal dunia setelah terseret arus sungai Aare saat berenang bersama adik dan seorang temannya yang tinggal di Swiss.

Jenazah anak sulung Ridwan Kamil itu ditemukan oleh seorang guru sekolah dasar (SD) bernama Geraldine Beldi di Bendungan Engehalde setelah pencarian selama dua minggu.