Lawatan Mike Pompeo dan Usaha AS Menjadikan China sebagai Musuh Bersama
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo akan terbang ke India minggu depan untuk memperkuat hubungan strategis. India merupakan negara yang terkunci dalam kebuntuan militer dengan China dan diperkirakan AS akan mendukung India untuk melawan China.
Sebagai bagian dari tekanan balik yang semakin intensif terhadap kekuatan ekonomi dan militer China yang tumbuh di wilayah tersebut, Pompeo juga akan melakukan kunjungan ke Sri Lanka dan Maladewa. Dua negara di Samudra Hindia tersebut tengah berjuang atas tumpukan utang dengan China yang dikeluarkan untuk membiayai proyek infrastruktur besar.
Mengutip Reuters, Sabtu 24 Oktober, Pompeo akan mengakhiri kunjungannya yang dilakukan pada minggu terakhir menjelang Pemilu AS, ke Indonesia. Indonesia sendiri mengalami sengketa teritorial dengan China di Laut China Selatan.
“Kami menantikan untuk memperkuat hubungan kritis dengan teman dan mitra kami, menekankan komitmen kami yang dalam terhadap Indo-Pasifik dan memajukan visi kami untuk kemitraan jangka panjang dan kemakmuran di kawasan ini,” kata Dean Thompson, wakil asisten sekretaris utama di Biro Urusan Asia Selatan dan Tengah Departemen Luar Negeri.
Baca juga:
AS telah meningkatkan tekanan diplomatik terhadap China dan Presiden Donald Trump menjadikan China sebagai bagian penting dari kampanyenya untuk mengamankan masa kedua jabatan. Pompeo juga memimpin pertemuan para menteri luar negeri dari India, Jepang, dan Australia di Tokyo, sebuah kelompok yang dinamai 'Quad' dan menjadi benteng melawan ketegasan China yang tumbuh di wilayah tersebut.
“Ini lebih tentang kebijakan luar negeri yang sebenarnya daripada politik dalam negeri,” kata Greg Poling, pakar keamanan maritim di Pusat Kajian Strategis dan Internasional di Washington.
“Ya, retorika anti-China Pompeo sebagian besar terkait dengan pemilu, tetapi dorongan AS yang lebih luas untuk memperkuat Quad, mempererat hubungan dengan Taiwan, meningkatkan perhatian di Laut China Selatan dan banyak lagi, didorong oleh para profesional kebijakan seperti para politisi.”
Bulan depan, India menjadi tuan rumah 'Malabar', latihan angkatan laut terbesar dalam beberapa tahun bersama anggota Quad. Latihan tersebut sangat ditentang oleh China di masa lalu.
Keputusan India untuk memperluas latihan militer datang saat India mengalami pertikaian militer di perbatasan darat yang disengketakan dengan China. Ribuan tentara berada di dekat Himalaya barat, di mana India mengatakan pasukan China telah menyusup ke sisi perbatasan de facto. China menyangkal adanya gangguan dan mengatakan India telah membangun jalan dan infrastruktur lainnya di wilayah yang disengketakan tersebut yang menyebabkan krisis antara kedua negara.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan bahwa AS menindas negara-negara lain agar semua negara berada di pihak mereka terkait ketegangan dengan China. Tetapi Zhao Lijian menegaskan upaya semacam itu tidak akan berhasil.
Selama kunjungan Pompeo, yang akan diikuti oleh Menteri Pertahanan Mark Esper, India diperkirakan akan menandatangani perjanjian yang akan memberinya akses ke data satelit AS. Hal tersebut untuk membantu meningkatkan penargetan rudal dan drone, kata pejabat India.
Sementara itu kunjungan Pompeo ke Indonesia dilakukan di tengah meningkatnya persaingan AS, China, dan beberapa negara Asia Tenggara, terutama di Laut China Selatan, yang hampir seluruhnya diklaim oleh China. Klaim tersebut ditentang oleh banyak negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.