Bagikan:

JAKARTA - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk China Terry Branstad melepas jabatannya menjelang pemilihan presiden AS pada November. Mundurnya mantan gubernur Iowa tersebut adalah permintaan Presiden AS Donald Trump yang memintanya membantu berkampanye.

Hengkangnya Branstad dari China tak mengagetkan lantaran ia memang berniat hanya satu kali menjabat Dubes. Namun belakangan, seperti diwartakan CNN, Branstad berencana untuk tetap di China sampai pemilihan presiden AS usai. Rencana tersebut berubah ketika Trump meminta Branstad untuk kembali ke AS dan berkampanye untuknya setelah lebih dari tiga tahun tinggal di Beijing.

Kabar itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China di beberapa bidang. Pemerintah China mengumumkan, mereka akan memberlakukan pembatasan yang tidak ditentukan pada diplomat dan personel senior AS di China. Hal tersebut dilakukan setelah AS memberlakukan tindakan serupa kepada korps diplomatik China pada 3 September.

Branstad telah berteman dengan Presiden China Xi Jinping sejak 1980-an, meskipun perannya sebagai duta besar menjadi semakin berat dalam beberapa bulan terakhir ketika hubungan AS-China memburuk di tengah pandemi COVID-19. Branstad pada akhirnya tidak pernah bisa memanfaatkan hubungan pribadi untuk menguntungkan hubungan bilateral.

Terry Branstad memiliki putra bernama Eric Branstad yang merupakan penasihat senior Trump Victory 2020 serta komite penggalangan dana bersama antara kampanye dan Komite Nasional Republik. Selama panggilan telepon dengan Senator dari Partai Republik Iowa Joni Ernst, Trump menyebut nama Terry Branstad dan Eric Branstad akan memperkuat kampanyenya.

"Eric Branstad luar biasa dan Anda tahu, ayah Eric akan pulang dari China karena dia ingin berkampanye," kata Trump melalui telepon. 

Kampanye Trump

Sebuah sumber yang mengetahui langkah tersebut mengatakan Trump ingin Branstad kembali ke AS untuk membantu kampanye di Iowa. Branstad juga telah memberi tahu Trump dalam beberapa bulan terakhir ketika mereka membahas pelepasan jabatannya. Branstad ingin tetap dalam perannya melalui bidang pertanian. Tim kampanye Trump percaya bahwa Branstad dapat memberikan dampak pada pemilih di Iowa, Wisconsin, Missouri, bahkan Minnesota. 

"Dia masih bermain bagus di Midwest. Dia memiliki nama dan mungkin orang terbaik untuk membicarakan pengaruh China," kata seorang sumber yang dekat dengan tim kampanye Trump.

Biden dan Trump bersaing ketat di Iowa, menurut jajak pendapat selama beberapa bulan terakhir. Trump memenangkan suara sekitar 10 persen pada 2016. Tidak jelas apakah seseorang memberi tahu Trump bahwa sebaiknya Branstad kembali dan berkampanye atau Trump mengajukan gagasan itu sendiri.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berterima kasih kepada Branstad atas jasanya kepada rakyat Amerika sebagai Duta Besar AS di China.

"Presiden (Donald Trump) memilih Duta Besar Branstad karena pengalamannya selama puluhan tahun berurusan dengan China membuatnya menjadi orang terbaik untuk mewakili Pemerintah dan untuk membela kepentingan dan cita-cita Amerika dalam hubungan penting ini," kata Pompeo. Namun Pompeo tidak memberikan alasan kepergian Branstad atau pengumuman tentang calon penerus diplomatik penting di China.