Pentagon Sebut Washington Dukung 46 Biolab di Ukraina, China Minta Rincian Jelas: Kami Mendesak Amerika Serikat
JAKARTA - Pemerintah China menuntut agar Amerika Serikat mengungkapkan informasi lengkap dan terperinci, tentang aktivitas laboratorium militer AS di Ukraina, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan Hari Jumat.
"Sekali lagi kami meminta Amerika Serikat untuk menjelaskan secara lengkap dan rinci kegiatan yang telah dilakukan di Ukraina, dan bukan kegiatan yang dilakukan oleh pihak Ukraina," ujarnya, melansir TASS 10 Juni.
"Juga, kami mendesak Amerika Serikat sekali lagi untuk membatalkan keberatan untuk membuat protokol verifikasi," tegas Zhao.
Kementerian Pertahanan AS (Pentagon) pada Hari Kamis merilis lembar fakta yang mengatakan, selama 20 tahun terakhir pihak berwenang AS mendukung 46 berbagai laboratorium sipil dan pusat perawatan kesehatan di Ukraina, sebagai bagian dari program damai.
Wakil Ketua Duma Rusia Irina Yarovaya mengatakan, klaim Pentagon tentang sifat kerjasama yang diduga damai dengan biolab yang sekarang terkenal di Ukraina, hanya mengkonfirmasi bahwa AS sedang melakukan program biologis militer global yang berbahaya di negara tersebut.
"Informasi Pentagon tidak diragukan lagi bahwa ini adalah tentang proyek biologis militer global AS yang berbahaya. Pentagon menciptakan jaringan intelijen biologis militer dan tempat pengujian biologis militer," sebutnya.
Ditambahkannya, dengan menggunakan virus dan patogen, AS "tidak hanya bermaksud untuk secara eksponensial meningkatkan dominasi dolar dan ketergantungan ekonomi negara lain. Pentagon ingin secara langsung mengendalikan kehidupan jutaan orang, menghilangkan seluruh bangsa dan negara.
Baca juga:
- Tak Lulus Perguruan Tinggi Tapi Jadi Tentara Bayaran Terkenal, 'Algojo' Rusia Tewas di Tangan Sniper Ukraina saat Misi Pengintaian
- Pejabat Partai Penguasa Hina Nabi Muhammad, Al-Qaeda Ancam Ledakkan Empat Kota di India, Termasuk New Delhi
- 1.000 Tentara Ukraina yang Menyerah Dibawa ke Rusia untuk Penyelidikan, Jasad 210 Pejuang Dikembalikan ke Keluarga: Mayoritas dari Mariupol
- Presiden Putin Kehilangan Dua Komandan Paling Seniornya dalam Sehari, Ini 12 Jenderal Rusia yang Tewas Sejak Menginvasi Ukraina
"Tujuan bersama di sini bukan untuk membiarkan rencana ini diimplementasikan, ini mematikan bagi seluruh dunia," tukasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan, selama operasi militer khusus di Ukraina, pasukan Rusia menemukan bukti yang menunjukkan pembersihan darurat oleh rezim Kyiv dari jejak program biologis militer, yang dilakukan di Ukraina dan didanai oleh Departemen Pertahanan AS.
Menurut Konashenkov, staf dari laboratorium yang berbasis di Ukraina yang dikelola Pentagon ini mengungkapkan pembuangan darurat patogen yang sangat berbahaya pada 24 Februari, yaitu, wabah, antraks, tularemia, kolera dan penyakit mematikan lainnya.