Jatuh di Dekat Perbatasan Meksiko: Pesawat Marinir AS Angkut Lima Personel, Bantah Bawa Bahan Radioaktif
JAKARTA - Sebuah pesawat angkut milik Marinir Amerika Serikat jatuh di kawasan California Selatan, saat membawa lima personel menurut seorang juru bicara.
Tidak ada kabar segera mengenai korban, tetapi militer membantah laporan pesawat itu membawa bahan radioaktif ketika jatuh di dekat Glamis, hanya 35 kilometer dari perbatasan Meksiko.
"Kami dapat memastikan bahwa sebuah pesawat milik 3d Marine Aircraft Wing jatuh di dekat Glamis," kata seorang juru bicara kepada AFP, seperti melansir The National News 9 Juni.
"Lima marinir berada di dalam pesawat, dan kami sedang menunggu konfirmasi status semua anggota awak," sambungnya.
"Penanggap pertama militer dan sipil ada di lokasi. Bertentangan dengan rumor media sosial, tidak ada bahan nuklir di dalam pesawat," tandas juru bicara tersebut.
Diketahui, pesawat itu diidentifikasi sebagai MV-22B Osprey, yang berbasis di Marine Corps Air Station Camp Pendleton, California, Amerika Serikat.
Baca juga:
- Tak Lulus Perguruan Tinggi Tapi Jadi Tentara Bayaran Terkenal, 'Algojo' Rusia Tewas di Tangan Sniper Ukraina saat Misi Pengintaian
- Pejabat Partai Penguasa Hina Nabi Muhammad, Al-Qaeda Ancam Ledakkan Empat Kota di India, Termasuk New Delhi
- 1.000 Tentara Ukraina yang Menyerah Dibawa ke Rusia untuk Penyelidikan, Jasad 210 Pejuang Dikembalikan ke Keluarga: Mayoritas dari Mariupol
- Presiden Putin Kehilangan Dua Komandan Paling Seniornya dalam Sehari, Ini 12 Jenderal Rusia yang Tewas Sejak Menginvasi Ukraina
Osprey adalah jenis pesawat lepas landas dan mendarat vertikal (VTOL), dengan sayap putar yang dapat diarahkan ke atas untuk memberikan kemampuan manuver seperti helikopter, atau maju untuk memberikan jangkauan pesawat.
Militer Amerika Serikat sendiri sejauh ini telah mengalami sejumlah kecelakaan dengan pesawat jenis tersebut, termasuk kecelakaan di Norwegia pada bulan Maret yang menewaskan empat marinir.