Fadli Zon Kritik Pemerintahan Jokowi: Ada Kecenderungan Kembali ke Otoritarianisme

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut kepemimpinan Presiden Joko Widodo cenderung otoriter. Anggapan ini muncul karena Fadli melihat banyaknya penangkapan para pedemo dan orang yang diduga perusuh saat aksi unjuk rasa.

"Ada kecenderungan memang kita kembali ke otoritarianisme. Sekarang, penanganan demonstrasi belakangan ini kan luar biasa. Belum berdemonstrasi saja sudah dicegah atau ditangkap," kata Fadli dalam diskusi virtual, Kamis, 22 Oktober.

Fadli menganggap, konsolidasi kekuasaan tidak hanya tampak pada kekuasaan formal, namun juga "berkoalisi" dengan sistem oligarki.

Anggota DPR ini juga mengkritik soal kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian dalam menghadapi pedemo. Mestinya, dalam menghadapi masyarakat, polisi mesti memproteksi kepentingan sipil.

"Orang mau demo saja ditangkap-tangkapi. Ini lucu menurut saya, seolah kita menjadi negara polisi. Enggak boleh begitu, lah. Polisi pendekatannya harus civilian," sebutnya.

Fadli juga memprotes soal penangkapan sejumlah tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Seperti Syahganda Nainggolan, Anton Permana, Jumhur Hidayat, Juliana, Devi, Khairi Amri, Wahyu Rasari Putri.

Padahal, menurut Fadli, gerakan yang dilakukan oleh KAMI merupakan hak masyarakat dalam berdemokrasi dengan mengkritik sistem pemerintahan saat ini.

"Perlakuan terhadap Syahganda, terhadap Jumhur, ini menurut saya sangat keterlaluan. Mereka dijemput seperti teroris, seolah-olah yang namanya demokrasi itu satu kegiatan kriminal, begitu," ungkap dia.

"Ini yang menurut saya perlu dikoreksi. Dalam segala zaman, (penangkapan) itu kelihatan selalu ada. Tapi, belakangan ini harusnya tidak boleh terjadi karena kita selalu agungkan bahwa ini negara demokratis ketiga terbesar di dunia," kata Fadli.