Rupiah Bakal Tertekan Aksi Demo, Berpotensi Bergerak di Kisaran Rp14.600-14.750 per Dolar AS
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolas AS di pasar spot dibuka menguat pada perdagangan Kamis 22 Oktober. Rupiah dibuka menguat 16 poin atau 0,11 persen ke level Rp14.618 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra melihat penguatan nilai tukar rupiah berpotensi tertahan pada hari ini karena pelaku pasar di dalam negeri mulai mewaspadai demo penolakan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja (UU Ciptaker) lagi.
"Pasar masih mewaspadai demo buruh hari ini, potensi kisaran Rp14.600 sampai Rp14.750 per dolar AS," ungkap Ariston VOI.
Selain itu, kata dia, rupiah juga dibayangi oleh kelanjutan pembicaraan paket stimulus ekonomi paket kedua dari AS. Kabar terakhir, DPR AS meyakini stimulus bisa diberikan sebelum gelaran pemilihan umum di Negeri Paman Sam.
"Semakin lama dikeluarkannya stimulus, pemulihan ekonomi AS semakin tertekan. Kekhawatiran pasar ini mendorong penguatan dolar AS kembali," jelasnya.
Rupiah menguat bersama peso Filipina 0,01 persen. Sementara dolar Hong Kong yang stagnan.
Sedangkan mayoritas mata uang Asia melemah dari dolar AS. Won Korea melemah 0,12 persen, ringgit Malaysia minus 0,12 persen, baht Thailand minus 0,12 persen, yen Jepang minus 0,1 persen, yuan China minus 0,09 persen, dan dolar Singapura minus 0,04 persen.